BRI Kuningan Luncurkan Digitalisasi Pasar

bupati-RAD
RAKOR STUNTING: Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH saat membuka rakor penguatan lintas sektor dalam percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Kuningan.
0 Komentar

KUNINGAN-Bank BRI Cabang Kuningan meluncurkan program Digitalisasi Pasar untuk menggairahkan kembali usaha para pedagang di pasar tradisional yang selama ini lesu akibat dampak pandemi covid-19, kemarin.
Bertempat di Hotel Grand Cordela Kuningan, acara soft launching Digitalisasi Pasar tersebut dihadiri Wakil Pimpinan Wilayah BRI Bandung Andreas Chandra Santoso dan Pimpinan Cabang BRI Kuningan Jerremia DS Siahaan serta sejumlah perwakilan pedagang pasar di wilayah Kuningan kota. Dalam paparannya, Wakil Pimpinan Wilayah BRI Bandung Andreas Chandra Santoso mengatakan, digitalisasi pasar yang diluncurkan BRI bertujuan memberikan solusi dan alternatif bagi para pedagang untuk tetap berinteraksi dengan konsumen tanpa tatap muka.
“Caranya dengan kami membuat program website pasar BRI yang akan membantu para pedagang pasar untuk berjualan di tengah pandemi. Caranya dengan memanfaatkan teknologi telepon pintar, para pedagang dapat menawarkan produknya kepada masyarakat luas melalui website yang kami buat. Kemudian terjadi transaksi secara virtual, kemudian terjadi kesepakatan harga dan terjadi pembayaran pun dengan cara transfer, lewat agen BRILink atau aplikasi LinkAja,” ujar Andreas.
Untuk pengirimannya, lanjut Andreas, sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai fasilitas angkutan online bahkan tukang ojek pangkalan pun bisa dilibatkan. Dengan demikian, kata Andreas, aktivitas transaksi dan usaha masyarakat terutama yang berskala kecil sangat memungkinkan bangkit kembali.
Selain itu, kata Andreas, Web Pasar bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para pedagang lewat penggunaan teknologi digital. Termasuk mendorong transformasi pembayaran secara digital pula.
“Simpedes telah melakukan transformasi ke arah digitalisasi sedemikian baiknya. Kini kita bisa transaksi perbankan cukup melalui aplikasi di handphone, termasuk untuk pembayaran berbagai tagihan,” paparnya.
Andreas mengatakan, di Jawa Barat program Web Pasar BRI ini sudah mulai diterapkan di beberapa pasar tradisonal seperti Bandung, Bogor, Tasikmalaya dan juga Bogor. Untuk Kabupaten Kuningan, Andreas mengharapkan bisa secepatnya diterapkan dengan melibatkan pendampingan BRI Unit yang kini banyak hadir di seluruh pasar tradisional yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Tantangannya memang kemampuan masyarakat terutama pedagang dalam menggunakan perangkat digitalnya yaitu handphone untuk aktivitas usaha mereka. Namun jangan khawatir, nanti akan ada mantri-mantri BRI yang selalu siap dan selalu sabar mendampingi dan memberikan pelatihan bagaiamana cara berbisnis digital menggunakan telepon pintar,” ujar Andreas diamini Pimcab BRI Kuningan Jerremia DS Siahaan.

0 Komentar