Bupati Dukung KBM Tatap Muka

Kbm-sdn1-cigadung
AWASI KETAT: Siswa SDN 1 Cigadung menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh gurunya sebelum masuk ke dalam kelas. Foto: Agus Panther/Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN–Rencana Mendikbud Nadiem Makarim membolehkan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) secara tatap muka awal tahun 2021, mendapat dukungan Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH. Hal itu disampaikan Acep saat diwawancarai sejumlah media di Desa Sembawa Kecamatan Jalaksana, Selasa (24/11).
“Saya mendukung, tapi sebenarnya saya lebih memilih proses (KBM) daring. Namun karena daring sulit dikontrol, termasuk saya sendiri dan juga anak bapak-Bapak juga, mengontrol anak sulit saat belajar daring. Jadi, saya dukung KBM tatap muka,” katanya.
Sebenarnya, kata bupati, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan telah menggelar simulasi KBM tatap muka di beberapa sekolah sejak satu bulan terakhir. Namun ternyata dalam simulasi tersebut masih banyak ditemukan kekurangan. Seperti masih munculnya kerumunan, terutama saat jam pulang sekolah.
“Simulasi kemarin sudah berjalan baik, tapi masih banyak hal yang terlupakan dan belum sesuai standar yang diharapkan. Di antaranya masih ada kerumunan, terutama saat jam pulang sekolah,” katanya.
Acep mengaku dirinya selaku bupati telah meminta kepada pihak penyelenggara sekolah, melalui dinas terkait, agar dapat mencegah adanya kerumunan di sekolah. Terlebih saat nanti KBM tatap muka dibuka awal Januari 2021 mendatang.
“Saya minta tolong bagaimana caranya agar anak-anak datang ke sekolah itu hanya belajar, tidak ada kerumunan dan tidak ada istirahat. Jam pelajaran juga harus dipadatkan dan dipersingkat. Terus yang hadir juga hanya 50 persen dari kapasitas. Kalau rata-rata satu kelas itu 30, ya pakai sifting saja, 15-15 siswa. Kemudian pulangkan per kelas, jangan semuanya pulang bersamaan,” pinta bupati.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bupati juga meminta kepada para orang tua agar bisa mengawasi anak-anaknya. Hal itu lantaran selama simulasi KBM tatap muka berlangsung, diketahui banyak siswa yang tidak langsung pulang ke rumah setelah mengikuti pembelajaran di sekolah.
“Jadi jangan sampai pulang sekolah dengan waktu yang dikurangi anak-anak tidak langsung pulang ke rumah, main dulu. Saya mengerti mereka jenuh, tapi dengan kondisi ini mohon mengerti dulu,” harap Bupati Acep. (muh)

0 Komentar