Covid-19 Bertambah Lagi, Total 70 Kasus

Covid-19 Bertambah Lagi, Total 70 Kasus
TETAP JALAN: Kegiatan bimbingan pra-manasik bagi para calhaj di Islamic Center Indramayu, Senin (9/3). FOTO: ADUN SASTRA/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

KUNINGAN – Coronavirus Disease (Covid-19) masih saja menghantui masyarakat di Kabupaten Kuningan. Kasus terkonfirmasi Covid-19 bertambah lagi. Jika akhir Juli lalu kasus konfirmasi total 50 orang, data terbaru total positif Covid-19 sudah mencapai 70 orang, Minggu (2/8).
Angka ini bukanlah angka sedikit, padahal Pemkab Kuningan sudah mempersiapkan pembelajaran tatap muka sebagai bentuk menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Crisis Center Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan melalui Jubirnya, Agus Mauludin SE, kembali merilis kasus baru yang terkonfirmasi positif corona. Angkanya mencapai 27 kasus, semuanya merupakan orang tanpa gejala (OTG).
“Data Covid-19 Kabupaten Kuningan update tanggal 2 Agustus 2020, kasus konfirmasi total 70 orang, kasus sembuh 41 orang, dan masih pengawasan ada 27 orang,” kata Agus.
Bahkan, ada pula kasus suspek dengan total berjumlah 1.984 orang. Di antaranya telah selesai 1.963 orang, dan masih pengawasan 21 orang. Kemudian total rapid positif (rapid reaktif) 97 orang, masih pengawasan 17 orang, sembuh rapid positif 72 orang, meninggal rapid positif 8 orang.
“Kontak erat, total 467 orang, semuanya sudah selesai pengawasan. Laki-laki 238 orang dan perempuan 229 orang,” jelas Agus.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti MM, saat dimintai tanggapannya terkait adanya wacana swab test bagi para guru, ia menjelaskan hal tersebut saat ini sedang dikoordinasikan dengan pihak provinsi. Ia menyebut jika memang kasus positif nantinya malah melonjak, maka kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah akan ditinjau ulang.
“Memang ada pernyataan Pak Gubernur agar semua guru dilakukan swab. Ini sedang kita koordinasikan dengan provinsi, seperti apa tindak lanjutnya. Karena saat penentuan Perbup untuk KBM, kasus klaster RSUD 45 belum ada. Sambil kita pantau, jika kasus tambah banyak, mungkin akan kita tinjau lagi (KBM tatap muka),” terang dr Susi. (muh)

0 Komentar