Cuaca Ekstrem hingga Lusa

Cuaca Ekstrem hingga Lusa
Akses jalan yang menghubungkan desa Penpen dengan desa Setupatok Kecamatan Mundu hampir terputus gara-gara terbawa longsor imbas intensitas hujan yang cukup tinggi
0 Komentar

Hujan Intensitas Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada
MUNDU – Akses jalan penghubung antara Desa Penpen dengan Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, longsor sepanjang 10 meter. Hal tersebut terjadi lantaran intensitas hujan yang cukup tinggi.
Kuwu Desa Penpen, Dede Supriyadi mengatakan, jalan penghubung utama mengalami longsor. “Longsor sepanjang 10 meter,” ujarnya.
Longsor tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. “Hujannya besar dan lama. Permukaan tanah labil dan terjadi longsor,” tuturnya.
Dengan adanya akses jalan yang longsor tersebut, menyebabkan jalur dua desa terganggu. “Cukup terganggu. Memang ada akses jalan lain, tapi tidak sedekat melalui jalan ini,” ujarnya.
Camat Mundu, Anwar Sadat telah menerima laporan adanya jalan longsor. “Memang, hujan intensitasnya tinggi sehingga ada bencana longsor di wilayah kami,” tuturnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta, memantau pertumbuhan bibit siklon tropis dengan kode “96S” yang berada di Samudra Hindia sebelah selatan Banten.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan, berdasarkan analisis tanggal 5 Desember 2020 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tersebut berada di 8.7 LS dan 105.3 BT, atau sekitar 350 km selatan barat daya Jakarta. Saat ini sistem “96S” memiliki tekanan udara minimum di pusatnya sebesar 1005 hPa dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 45 km/jam.
“Dari hasil pemodelan cuaca numerik, bibit siklon tropis “96S” diprakirakan mengalami peningkatan kecepatan angin yang signifikan, terjadi para hari Selasa (8/12). Bibit siklon tropis ini berpotensi menjadi siklon tropis pada Selasa (8/12) malam atau Rabu (9/12) pagi dengan pergerakan ke arah Tenggara-Selatan menjauhi wilayah Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, bibit siklon tropis “96S” ini mengakibatkan pertumbuhan awan hujan yang signifikan di sekitar wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogjakarta, dan Jawa Timur. Masyarakat diimbau waspada, karena diperkirakan, daerah-daerah tersebut berpotensi terkena dampak berupa hujan lebat dan angin kencang di sebagian wilayahnya. Selain itu, potensi gelombang laut dengan ketinggian 1,5–2,5 meter diprakirakan terjadi di wilayah Perairan Bengkulu.

0 Komentar