RADARCIREBON.ID – Setiap tahun, masyarakat Kabupaten Kuningan merayakan Seren Taun. Tahun ini, Seren Taun mengangkat tema yang sangat relevan, yaitu “Merawat Pusaka Budaya Nusantara”. Seren Taun merupakan acara syukuran yang diadakan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Acara ini melibatkan berbagai agenda yang bertujuan untuk memperkuat dan merawat kebudayaan lokal.
Beberapa agenda yang akan dilaksanakan pada Seren Taun kali ini adalah pesta dadung, miceun hama, penabuhan seribu kentongan, pentas seni budaya Nusantara, pembukaan pameran naskah kuno, seni membaca naskah kuno, helaran budaya bagi masyarakat Cigugur, dan kidung spiritual sesuai dengan semangat masyarakat Cigugur yang plural dan toleran. Peserta yang menghadiri acara ini berasal dari berbagai daerah, seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan, suku adat Osing, Indramayu, dan juga ada naskah kuno/manuscript yang dimiliki oleh Paseban.
Perwakilan Pupuhu Masyarakat Adat Karuhun Urang Gumirat Barna Alam mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan Seren Taun dengan berbagai agenda kegiatan. Mereka berharap acara ini dapat berjalan dengan sukses tanpa ada masalah, karena Seren Taun adalah ungkapan rasa syukur masyarakat adat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga:Penguatan Industri di Kawasan Rebana: Komitmen Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk Pertumbuhan Ekonomi yang BerkelanjutanPembatasan Barang Bawaan dan Penambahan Air Zamzam untuk Jamaah Haji Indonesia 1444 H/2023 M
Bupati Kuningan, Acep Purnama SH MH, juga memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada komunitas AKUR Sunda Wiwitan. Mereka patut diapresiasi karena mereka mampu konsisten dalam menjaga kebudayaan lokal yang sangat berharga. Komunitas ini tergabung dalam Yayasan Tri Panca Tunggal yang memiliki pola tersendiri dalam menjalankan agenda-agenda yang monumental, seperti upacara Seren Taun ini.
Seren Taun adalah salah satu ikon penting dalam membawa kewibawaan budaya di Kabupaten Kuningan. Seren Taun telah mendapatkan pengakuan baik di tingkat nasional maupun internasional sebagai warisan tak benda. Acara ini sangat bermakna dan mendalam serta memiliki nilai stimulus dalam melestarikan budaya sesuai dengan tema yang diangkat. Sebagai anak bangsa, kita memiliki kewajiban untuk menjaga dan memelihara budaya sebagai bagian penting dari kehidupan manusia.