Demonstran Tekan BK Makzulkan Nuzul

aksi-mahasiswa
AKSI LAGI: Ratusan massa aksi dari mahasiswa dan ormas, kembali menggelar demonstrasi di depan gedung DPRD menuntut Nuzul Rachdy mundur dari Ketua DPRD, kemarin (22/10). Foto : Mumuh Muhyiddin/Radar Kuningan
0 Komentar

Atas penjelasan itu, mahasiswa pun tidak serta merta langsung menerima. Mereka tetap menagih janji ketua BK saat ada aksi mahasiswa pada 9 Oktober lalu, yang menyatakan dengan tegas akan ada kepastian pada 22 Oktober bertepatan dengan HSN, kemarin.
“Kita tanpa diminta pun akan terus mengawal, karena ini bentuk hati nurani kami terhadap Kabupaten Kuningan, yang seharusnya pernyataan itu tegas dinyatakan oleh BK. Dokter Toto berjanji, tanggal 22 Oktober, Ketua BK siap menurunkan Nuzul. Dia berkata seperti itu tanggal 9 Oktober,” koar Irsyad, salah seorang orator.
Terhadap hal itu, H Purnama kembali memberikan penjelasan, bahwa keputusan BK terkait Nuzul Rachdy akan diputuskan BK pada 2 November mendatang. Ia menegaskan, BK harus bekerja secara hati-hati, sehingga tidak terkesan ada intervensi dari siapa pun.
“Keputusan ini jangan sampai mendahului, nanti BK putuskan tanggal 2 November. Doakan kami untuk tetap cermat, teguh, mendapat hidayah dari Allah, tentunya putusan itu memenuhi rasa keadilan masyarakat,” ujarnya.
“Saya ini ibarat ditagih utang, saya baru punya 90, tinggal 10 lagi lagi, saya minta tempo,” imbuh Purnama.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga mempertanyakan segel kertas yang ditempelkan di tembok samping pintu masuk DPRD, yang ternyata kemarin sudah tidak terlihat lagi. Padahal, menurut mereka, segel tersebut sangat berarti sebagai simbol agar ada penegakan hukum yang tegas di DPRD.
Atas hal itu, perwakilan aktivis GMNI kemudian memasangkan kembali segel yang lebih besar dalam bentuk spanduk, bertuliskan “Disegel, Sedang Perbaikan Moral”. Mahasiswa pun meminta agar segel itu tidak dicabut hingga 2 November mendatang, saat BK mengeluarkan keputusan.
“Ya, atas nama pribadi, saya minta segel itu jangan dicabut,” pinta Wakil Ketua DPRD H Dede Ismail, saat didesak para mahasiswa.
Aksi pun kemudian berakhir dengan tertib, setelah diisi orasi dari Ketua FPI Kuningan KH Endi Kholidin, sekaligus doa penutup dari salah satu peserta aksi. Kendati demikian, mereka berjanji akan terus melakukan aksi jika Nuzul Rachdy tidak juga mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPRD. (muh)

0 Komentar