Diguyur Rp22 M, Reward Hotel dan Restoran

hotel-onos-isolasi-covid
Kamar Hotel Onos Cirebon siap menjadi ruangan isolasi bagi pasien Covid-19. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Melalui program Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mengucurkan anggaran kepada 101 daerah untuk pengembangan kepariwisataan.
Kota Cirebion termasuk yang mendapatkan kucuran dana sebesar Rp22 miliar itu. Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), M Arif Kurniawan mengatakan, di Jawa Barat hanya empat daerah yang dapat bantuan hibah tersebut yakni, Kota Cirebon, Kota Bogor, Kota Bandung dan Kabupaten Bogor. “Bantuan ini, secara mekanismenya hibah,” ujar Arif, kepada Radar Cirebon, Senin (19/10).
Secara garis besar, program CHSE yang digagas Kemenparekraf berkaitan dengan penunjang serta peningkatan kualitas kebersihan (cleanliness), kesehatan (health), keamanan (safety) dan lingkungan (environment) pariwisata Indonesia.
Skema kegiatannya menyasar ke sosialisasi, diseminasi hotel-hotel dan restoran yang ada, karena nanti mereka harus memiliki sertifikat CHSE.
Dari Rp22 miliar anggaran yang dikucurkan melalui program ini, Arif menjelaskan, porsinya dibagi dua. Sebanyak 70 persen diperuntukkan untuk hibah reward kepada hotel dan resto. Dari sekitar 300-an pelaku usaha yang ada di Kota Cirebon, tidak semua akan mendapatkan hibah reward.
BKD akan melakukan verifikasi, dan reward hanya diberikan kepada hotel resto yang patuh dan taat membayar pajak tepat waktu. Sekaligus mengikuti proses perizinan sesuai dengan ketentuan.
Skema 70 persen atau Rp15,6 miliar, kemungkinan hanya 80-an hotel resto yang menerima reward. Tapi jumlah itu tentu fluktuatif. Nilai hibahnya tergantung pajak yang dibayarkan.
Sementara itu untuk 30 persen dari anggaran yang dikucurkan, akan dialokasikan untuk kebutuhan pemkot terkait dengan CHSE. Mulai dari sosialisasi CHSE kepada hotel dan resto, sarana prasarana kebersihan, keamanan dan kenyamanan pariwisata hingga operasional review yang dilakukan.
Direncanakan, 30 persen tersebut untuk sosialisasi dan pensertifikasian CHSE di hotel dan resto, dan di sisi sarana prasarana kebersihan keamanan dan kenyamanan pariwisata. Pemkot juga akan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan dump truck dan tangki air.
“Hari ini kami menyusun rencana kegiatan, besok disampaikan DKOKP ke kementerian untuk persetujuan,” terangnya.
Setelah itu, lanjut Arif, anggaran bisa dialokasikan di APBD parsial. Sedangkan kegitannya ada di DKOKP dan DLH untuk dump truck. (abd)

0 Komentar