Dikira Data Bansos Hingga Penagih Utang

Dikira Data Bansos Hingga Penagih Utang
DIAPRESIASI:  Petugas coklit tengah menempel stiker usai mendata warga, belum lama ini. Kinerja PPDP diapresiasi karena tidak sekadar melakukan coklit tapi mensosialisasikan Pilkada Indramayu 2020. FOTO: KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

KANDANGHAUR-Tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada Indramayu 2020 dinyatakan beres sebelum tenggat waktu. Kinerja Petugas Pendataan Daftar Pemilih (PPDP) diapresiasi.
Bertugas melakukan pendataan dari rumah ke rumah di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah PPDP memiliki pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Disamping waswas karena berisiko tinggi terpapar virus corona.
Seperti yang dialami Danu, PPDP di Kecamatan Kandanghaur. Dia mengaku kerap mengalami kejadian yang tidak mengenakkan.
Umumnya dicueki warga. Kedatangannya seolah dianggap angin lalu. Padahal untuk menuju rumah-rumah warga, Danu mesti mencincing celana karena lokasi permukiman penduduk terendam rob.
“Sudah cape-cape datang kerumah. Nungguin di depan, eh tuan rumahnya malah enak-enakan mandiin ayam Jago. Kita dicueki,” tuturnya.
Namun, itu sudah menjadi resikonya. Masih dianggap mendingan. Sebab, diwaktu lain Danu justru terkejut ketika kunjungannya malah disambut antusias orang-orang.
“Pas saya datang, orang-orang pada ngumpul. Awalnya seneng, eh ternyata saya dikiranya petugas yang mau mendata pembagian bantuan sosial,” ujarnya sambil tersenyum.
Kejadian hampir serupa juga dialami Karnen, petugas PPDP di Kecamatan Sukra. Bahkan, ada warga yang marah-marah saat didatangi. Warga itu mengaku sampai saat ini belum menerima bansos dari pemerintah. Diapun sampai harus menjelaskan maksud kedatangannya hingga warga tersebut memahami.
“Sudah diingatkan sama PPS dan PPK. Karena memang, waktu coklit Pilkada ini berbarengan lagi ramai bansos. Kita malah jadi tempat curhat warga yang ngeluh dan kesal gak dapat bansos. Tetap saya jelaskan tugas saya yang sebenarnya, sembari sosialisasi Pilkada,” terang Karnen.
Kejadian unik juga menimpa Masuri, PPDP di Kecamatan Haurgeulis. Yakni saat kunjungan ke salah satu kediaman warga yang tidak mau membukakan pagar rumahnya. Padahal, dia tahu orang itu lagi ada di dalam rumahnya.
Masuri pun mencari akal dengan meminta bantuan tetangga untuk memberitahukan tujuan kedatangannya. Belakangan terungkap, dia yang saat itu mengenakan masker dan penutup wajah, disangka pemilik rumah debcolector yang mau nagih utang. Sehingga tidak mau dibukakan pintu pagar.
Ketua PPK Kandanghaur, HG Wisnu Kawirian SH menuturkan, tugas PPDP Pilkada Indramayu 2020 ini cukup berat. Tidak sekadar melakukan coklit, petugas di lapangan juga memiliki tugas ganda yakni ikut memberikan sosialisasi tentang Pilkada kepada masyarakat.

0 Komentar