Disorot, BBWS Cimancis Akhirnya Gerak Keruk Sungai di Gegesik Cirebon

akhirnya-keruk-sungai
Normalisasi sungai di Kecamatan Gegesik dilakukan selama 20 hari ke depan. BBWS Cimancis terlibat dengan membawa alat berat. Foto: Ade Gustiana/Radar Cirebon.
0 Komentar

Sebelumnya, para petani dan kuwu di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, mengeluarkan unek-uneknya kepada Wagub Jabar Uu saat melakukan kunjungan ke Desa Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik, Senin itu (20/2).

Terutama berkaitan sedimentasi sungai yang menjadi kendala petani dan menjadi penyebab banjir. Namun tak ada langkah konkret dari pihak berwenang, terutama BBWS Cimancis.

Di hadapan Wagub Jabar, Kuwu Gegesik Wetan, Gofari dengan lantang menyebut Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah mendzolimi petani.

Baca Juga:Sengsaranya Warga Cirebon Melintasi Jalan Rusak, Bahkan Ada di Google MapsSeperti di Luar Negeri, Pengemudi di Cirebon Bisa Isi BBM Sendiri di SPBU

Menurut Gofari, keinginan petani untuk melakukan normalisasi sungai yang dituding menjadi penyebab banjir di wilayah Gegesik Cirebon tidak pernah direalisasikan oleh BBWS Cimancis.

Gofari mengaku sudah beberapa kali menyampaikan langsung terkait permasalahan tersebut kepada BBWS melalui forum resmi, yakni melalui rapat-rapat.

“Dari tahun kemarin BBWS Cimancis tidak pernah serius menangani normalisasi, baik saluran primer maupun sekunder,” tegas Gofari.

Embung di Desa Sibubut juga dianggap sebagai masalah baru. Karena ketika hujan membuat air limpas. Akibat banjir yang terjadi belakang ini, jelas Gofari, lebih dari seribu hektare sawah di Kecamatan Gegesik Cirebon yang baru tanam terendam air. Sehingga petani terpaksa harus tanam ulang.

Tanam ulang jadi rutinitas merugikan setiap banjir menerjang wilayah itu.

“Bahaya, karena kalau gagal panen bisa berdampak pada tingkat kriminalitas yang tinggi, kelaparan dan inflasi,” pungkasnya. (*)

0 Komentar