Dua Tahun, Dua Kali Ambruk

Dua Tahun, Dua Kali Ambruk
PRIHATIN : Anggota DPR RI, H Dedi Wahidi, didampingi Drs H Sanusi Ghofur selaku pengelola Islamic Center, melihat langsung kondisi bangunan yang ambruk di masjid Islamic Center, Senin (25/1). UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 
INDRAMAYU-Islamic Center Syekh Abdul Manan Indramayu yang diresmikan tahun 2018, sudah mengalami kejadian dua kali ambruk.
Yang pertama, patahnya salah satu menara pada 4 Desember 2020. Dan yang kedua ambruknya plafon pada 24 Januari 2021. Hal ini tentu saja mengundang keprihatinan banyak pihak.
Salah satunya adalah anggota DPR RI Fraksi PKB asal daerah pemilihan Kabupaten Indramayu, Kabupaten dan Kota Cirebon, H Dedi Wahidi. Mantan Wakil Bupati Indramayu ini mengaku sangat prihatin. Masjid yang begitu megah dan indah. Ternyata kualitasnya justru sangat memprihatinkan. Pedahal konstruksi bangunan semegah Islamic Center, mestinya kekuatannya bisa mencapai ratusan tahun.
“Masjid Islamic Center ini katanya dibangun dengan anggaran 122 miliar rupiah. Tapi baru dua tahun lebih sudah rusak bahkan ambruk. Ini tentunya menjadi bahan pertanyaan banyak pihak,” ujar Dewa, sapaan akrabnya.
Dewa mengatakan, kehadiran Islamic Center merupakan kebanggaan bagi masyarakat khususnya umat Islam. Bukan hanya masyarakat Indramayu, namun juga warga Kabupaten Subang, Kuningan, Majalengka, Cirebon, hingga Brebes (Jawa Tengah).
Mereka banyak yang datang ke Indramayu untuk sekedar berkunjung ke Islamic Center, yang sudah menjadi ikon Kabupaten Indramayu.
“Dengan kejadian dua kali ambruk tentu saja membuat prihatin, bahkan banyak yang khawatir akan terulang kajadian yang sama,” ujar Dewa.
Ia juga mendesak Pemkab Indramayu untuk segera mendatangkan tim ahli independen, guna melakukan investigasi. Karena melalui investigasi diharapkan akan diketahui kalaikan bangunan Islamic Center secara keseluruhan.
Di samping itu, juga diharapkan bisa diketahui akar permasalahan yang sebenarnya. Apakah salah dalam perencanaan atau dalam pelaksanaan.
Terkait dugaan adanya penyelewengan anggaran dalam pembangunan Islamic Center, Dedi Wahidi enggan berkomentar. Menurutnya, yang paling penting harus dilakukan adalah melakukan investigasi oleh tim ahli independen.
Sementara Sekretaris DKM Masjid Islamic Center Indramayu, Drs Sanusi Ghofur mengatakan, atas musibah yang terjadi di Islamic Center, pihaknya telah menyampaikan kepada pihak pemda melalui Asisten Bidang Pembangunan selaku Plt Kepala Dinas PUPR, agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh di Islamic Center. “Saya juga memohon agar dilakukan kajian konstruksi secara menyeluruh, agar masyarakat tenang. Karena dengan dua kali kejadian maka banyak yang khawatir ketika berkunjung ke Islamic Center,” kata Sanusi Ghofur.(oet)

0 Komentar