Eks Pasar Darurat Kumuh

0 Komentar

 
WERU-Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon meradang. Pasalnya, material bangunan semi permanen di eks Pasar Darurat Pasalaran dibiarkan berantakan. Kondisi itu membuat jalur masuk uji KIR kendaraan terlihat kumuh.
Pantauan Radar Cirebon, satu jalur yang dijadikan pasar darurat kala itu, sudah tak berbentuk badan jalan. Terang saja, sisi kanan kiri di jalur tersebut telah dibata dan disemen. Ketinggian nya pun bervariasi. Naik turun.
Kasi Pengujian Sarana pada Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Kabupaten Cirebon, Diyanto SSos mengatakan, material pedagang di eks Pasar Darurat Pasalaran sangat mengganggu.
“Sudah seminggu sejak ditinggal pedagang. Eks matrialnya pada nglambruk (ditinggal, red). Yang bahaya itu, banyak paku itu loh,” kata Bung Andree-sapaan akrabnya, kemarin.
Diyanto mengaku, sudah melaporkan material eks pasar darurat tersebut ke sekretaris daerah (Sekda) untuk ditindaklanjuti segera dibersihkan. Sebab, aset jalan tersebut milik dishub sebagai sarana transportasi kendaraan yang ingin melakukan uji KIR.
“Karena ini pasar, berarti yang punya kewenangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Tapi, kita sudah melaporkan Eka pasar darurat itu ke Sekda untuk segera ditindaklanjuti,” ucapnya.
Menurutnya, kondisi eks pasar darurat sangat semrawut. Dari ujung depan jalur Pantura sampai belakang tempat pengujian kendaraan matrial eks pasar darurat sangat banyak. Dengan panjang jalan sekitar 500 meter. Bayangkan. Semuanya tercecer. Bahkan, masih ada semi bangunan yang masih berdiri.
“Yang repot lagi itu bongkar bata yang sudah disemen di atas badan jalan. Ini repot. Berapa kios yang disemen coba. Bongkar nya kan gak mungkin manual. Lama. kalau pengen cepat ya pakai alat berat,” ungkapnya.
Sementara itu, Haris (32) salah satu penjual bunga di depan eks Pasar Darurat Pasalaran mengaku risih dengan kondisi pasar darurat yang sudah ditinggalkan pedagang beberapa waktu lalu. Sebab, tidak dibersihkan lagi.
“Kita terganggu dengan kondisi begini. Tapi, kami tidak tau, ini kewenangan siapa,” ujar Haris saat ditemui tempat berdagang, kemarin. Menurutnya, kondisi seperti itu, sebenarnya sudah banyak yang mensurvei. Namun tetap dibiarkan.

0 Komentar