Gapoktan Swadaya Bangun Jembatan

Gapoktan Swadaya Bangun Jembatan
SWADAYA: Gapoktan Melati Jaya dan Poktan Maja Mukti Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua membangun jembatan, Rabu (8/7). Foto; Anang Syahroni/Radar Indramayu 
0 Komentar

BANGODUA- Gapoktan Melati Jaya bersama dengan Poktan Maja Mukti secara swadaya membangun jembatan, Rabu (8/7).
Ketua Gapoktan Melati Jaya, H Nurwedi Arih mengatakan, pembangunan jembatan kayu di Blok Maja dan Blok Talang Desa Karanggetas Kecamatan Bangodua itu, bertujuan untuk melancarkan aktivitas produksi pertanian di Desa Karanggetas.
Selama ini, kata Nurwedi, tidak ada akses jembatan yang dapat digunakan masyarakat Karanggetas yang mayoritas berprofesi sebagai petani lebih cepat dari dua blok itu.
“Ada jembatan tetapi harus memutar sehingga butuh waktu lama. Melihat permasalahan ini kami Gapoktan Melati Jaya bersama Poktan Maja Mukti berinisiatif membangun jembatan kayu yang bisa dilintasi dua kendaraan bermotor secara swadaya,” ujarnya.
Dikatakan Nurwedi, adanya jembatan dapat mempersingkat waktu dan mempemudah akses jalan bagi para petani ketika menuju sawah, dan akan berdampak cepatnya proses angkut hasil panen dan tidak dipusingkan akses jalan.
“Kami berharap dibangunnya akses jembatan bisa memacu pertumpuhan perekonomian para petani, petani semakin mudah dalam kegiatannya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Poktan Maja Mukti Karsilah mengungkapkan, pembangunan jembatan kayu merupakan hasil swadaya lebihan dari program pompanisasi dan sumbangan benih dari petani yang membeli benih. Pihaknya, tidak meminta sumbangan dari masyarakat atau petani. Termasuk dalam pengerjaannya melibatkan anggota Gapoktan Melati Jaya dan Poktan Maja Mukti.
“Sumber dana dan tenaga murni dari kami, karena kami prihatin dengan kondisi infrastruktur pertanian yang masih kurang memadai terutama akses jalan yang belum memadai. Dari pada kita diam sedangkan mobilitas pertanian terus berjalan, maka muncullah ide swadaya membangun jembatan,” kata Karsilah.
Menurutnya, ide swadaya membangun jembatan muncul karena jika menunggu program pembangunan belum ada kejelasan. “Sampai kapan kita menunggu, sedangkan mobilitas petani cukup tinggi. Walaupun menggunakan dana seadanya tetapi minimalnya bisa memudahkan para petani,” ujarnya. (oni) 

0 Komentar