Gay-Ibu Hamil Dominasi HIV/AIDS

Gay-Ibu Hamil Dominasi HIV/AIDS
Ilustrasi
0 Komentar

“Trendnya memang selalu naik. Ini juga karena kita nyarinya cepat. Kita lakukan mobile VCT (voluntary counseling and testing). Kita datangi komunitas dan kelangan berisiko tinggi. Kalau ibu hamil biasanya terpapar dari aktivitas suaminya, baik dari kegiatan seksual atau kegiatan pemakaian narkoba suntik,” jelas Nanang.
Dijelaskan, ada beberapa cara penularan kasus HIV/AIDS. Di antaranya melalui metode transfusi atau pemakaian jarum suntik tak steril, hubungan seksual tanpa pengaman, dan air susu ibu (ASI). “Virus ini bisa hidup dalam darah, cairan sperma laki-laki, cairan vagina, dan air susu ibu,” paparnya.
Nanang mengatakan ODHA harus di-support dan jangan dikucilkan. Virus ini, lanjutnya, tidak menular melalui sentuhan kulit, penggunaan alat makan yang sama, dan lain-lainnya. Saat ini virus ini hanya diketahui menular dengan cara aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik tidak steril dan pemberian ASI.
“Virus ini akan menyerang imun atau daya tahan tubuh sehingga penyakit atau virus-virus lainnya bisa dengan cepat menyerang. Ciri fisik yang terlihat jika sudah berada di tahap AIDS adalah munculnya jamur di mulut, lalu turun ke tenggorokan dan menyerang lambung hingga mengakibatkan diare dalam waktu lama yang membuat perubahan bobot tubuh secara drastis,” jelasnya.
Sebelum di tahap itu, jika sudah terdeteksi, maka merka yang teridentifikasi positif harus mengikuti metode pengobatan dengan mengonsumsi obat Antiretroviral (ARV) yang disediakan gratis oleh pemerintah. Untuk obat-obatan tersebut bisa diakses oleh masyarakat dengan mendatangi fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Cirebon dari mulai rumah sakit maupun puskesmas.
Sejauh ini fasilitas layanan kesehatan (faskes) untuk penanganan HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon adalah 7 rumah sakit, 1 lapas, dan 56 puskesmas. “Angka kematian akibat kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon untuk tahun 2019 ada 10 kasus, sementara untuk tahun 2020 saat ini sudah ada 8 kasus meninggal dunia,” pungkas Nanang.
Sementara itu, Pengelola Program KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kabupaten Cirebon Aip Syarifudin mengatakan  dari data yang ia miliki, jumlah angka kumulatif kasus positif HIV/AIDS dari tahun 2000 sampai dengan 2020 di Kabupaten Cirebon ditemukan 2.179 kasus.

0 Komentar