Idul Fitri di Berbagai Negara, Ini Keunikannya

salat-idul-fitri-amerika-serikat
Khutbah Idul Adha tahun 2018 di kota New York. Jemaah terbesar di kota dan salah satu jemaah terbesar di Amerika. Lebih 10.000 jemaah memadati lapangan sekolah Jamaica Queens NYC. Foto: Dok. Shamsi Ali
0 Komentar

Malaysia
Hari pertama Lebaran biasanya orang-orang Malaysia mengenakan pakaian tradisional baju Melayu untuk lelaki dan baju kurung atau kebaya untuk wanita.
Sangat langka menemukan orang lokal memakai pakaian busana Muslim modern, kecuali pendatang yang kebetulan sedang berlebaran di Malaysia.
Sama seperti di Indonesia, warga Malaysia juga merayakan Lebaran dengan ‘mudik’ ke kampung halaman. Istilah ‘mudik’ biasa disebut warga Malaysia sebagai ‘Balik Kampung’. Balik kampung biasanya dilakukan seminggu sebelum hari raya.
Islam memang merupakan agama minoritas di China, tetapi bukan berarti jumlah Muslim di negara ini sedikit. Di China, sekitar 25 juta penduduknya adalah Muslim yang berasal dari Suku Uyghur dan Hui. Saat Lebaran tiba, mayoritas Muslim di China akan pergi mengunjungi makam Sayyid Ajjal.
Sayyid Ajjal Shams Al Din Omar adalah gubernur pertama Provinsi Yunan yang memperkenalkan Islam, sekaligus mempraktikkan toleransi beragama di daerah tersebut. Di sana, para Muslim akan bahu membahu untuk membersihkan makam dan kemudian membaca Alquran bersama.
India
Perayaan Idul Fitri di India diawali dengan Chaand Raat yang jatuh di malam terakhir Ramadhan. Di malam Chaand Raat, orang akan pergi keluar untuk mengunjungi bazar dan berbelanja.
Perempuan India juga akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka dengan henna.
Kemudian di Hari Raya Idul Fitri, Nuslim India akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga sambil menyantap Servai, makanan khas Lebaran di India. (yud)

0 Komentar