Imbas Jalan Rusak, Omzet Pengusaha Batik di Kawasan Trusmi Cirebon Menurun

jalan-rusak
Jalan rusak di Kawasan Trusmi dikeluhkan pengusaha batik. Foto: Cecep Nacepi/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Imbas dari jalan rusak, omzet sejumlah pengusaha batik di kawasan Trusmi Kulon, Kecamatan Plered menjadi turun.

Kendati masuk dalam kawasan wisata batik, tetapi bisnis mereka menjadi sepi. Hal itu lantaran akses jalan milik Kabupaten Cirebon rusak parah.

Apalagi saat musim hujan, genangan air di jalan tersebut tidak hilang berhari-hari karena tidak adanya drainase.

Baca Juga:Pemdes Weru Lor Cirebon Kesulitan Awasi Siapa Saja yang Buang Sampah di Jalan Penanganan Mudik 2023 di Kabupaten Cirebon Sukses dan Lancar, Diapresiasi Tokoh Masyarakat

Kondisi becek, kotor, dan rusak itu membuat konsumen mengeluh ke para pedagang batik di kawasan Trusmi itu.

Terutama toko yang lokasinya masuk ke dalam. Konsumen menjadi malas menempuh perjalanan masuk ke dalam, karena jalan rusak. Sehingga, konsumen pun tidak jadi membeli batik.

“Sudah becek dan rusak kanan dan kirinya. Kami pun terimbas. Pembeli semakin berkurang. Ada suara dari konsumen kami, mereka tidak jadi beli batik ke kami karena jalan rusak, jadi mereka parkir dan beli di butik yang ada di depan,” tutur Pengelola Toko Batik, Susilo (49).

Menurut Susilo, sejak dulu adanya tol tidak berpengaruh pada penjualan. Namun, sejak akses jalan milik Kabupaten Cirebon di wisata batik Trusmi rusak, penjualan berkurang hingga 50 persen.

Saat Lebaran Idul Fitri 2023, kemarin. Biasanya Ia sering melayani konsumen yang datang. Namun kali ini sangat jarang.

“Kalau akses jalan bagus, penjualan juga lumayan. Tapi akses jalan rusak, ditambah Covid-19 tahun kemarin, jadi sepi,” tuturnya.

Menurut Susilo, meski Jalan yang rusak itu milik Kabupaten Cirebon, harusnya pemerintah Desa Trusmi juga berperan aktif dalam memberikan solusi terhadap rusaknya jalan tersebut.

Baca Juga:Hibur Pemudik di Hari Terakhir Operasi Ketupat Lodaya 2023, Petugas Perkenalkan Kearifan Lokal CirebonParah, Sampah di Weru Cirebon Sampai Menutupi Jalan Umum

Karena permasalahan utama yang menyebabkan jalan itu rusak adalah tidak adanya drainase. Sehingga, jika jalan saat ditambal akan cepat rusak.

“Meskipun sudah ditambal juga cepat rusak, soalnya tidak ada drainase. Karena air yang ada di jalan itu gak tahu dibuang kemana. Malah masi tergenang berhari-hari,” tandasnya.

0 Komentar