Ingin Monumenkan Becak di Kantor Desa agar Selalu Ingat Asal

Ingin Monumenkan Becak di Kantor Desa agar Selalu Ingat Asal
0 Komentar

Kasmin berhasil memperoleh suara terbanyak dalam Pilwu Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Minggu (21/11). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak ini terpaksa “pensiun dini” dari genjot-menggenjot pedal. Dia berencana menjadikan becaknya itu sebagai monumen di depan Kantor Desa Jungjang. Tujuannya agar selalu ingat dari mana dia berasal.ADE GUSTIANA, Cirebon
 
SETELAH hasil penghitungan suara diperoleh, pria 49 tahun itu segera diasingkan. Entah ke mana. Bahkan tim suksesnya pun tak ada yang tahu. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Biarin istirahat dulu lah,” ungkap kakak sepupu kuwu terpilih itu: Surtoni, saat dihubungi kemarin.
Surtoni mengistilahkan Kasmin sedang dipingit. Layaknya calon pengantin yang akan melangsungkan akad. Berapa hari? “Sekitar dua sampai tiga hari,” sambung pria 51 tahun tersebut.
Entah apa maksud dari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Surtoni tak membeberkan secara gamblang. Siang menjelang sore kemarin (21/11) di Desa Jungjang memang sedang euforia pilwu.
Pesta demokrasi tingkat desa itu berlanjut hingga malam hari bagi yang menang. Sementara istri dan anak-anak Kasmin tetap di rumah kontrakan mereka. Yang biaya sewa per bulannya Rp400 itu.
Istri Kasmin, Sumiyati, irit bicara saat ditemui Radar Cirebon tadi malam (21/11). Hanya menjawab “senang” ketika ditanya bagaimana perasaan ketika Kasmin terpilih sebagai orang nomor satu di Jungjang.
Padahal, sebentar lagi Sumiyati akan menyandang gelar sebagai Ibu Kuwu. Surtoni sudah mengira Sumiyati akan banyak diam. Karena itu kemarin dia selalu ada di samping istri kuwu terpilih yang memiliki lima orang anak tersebut. Dia bertindak mewakili pihak keluarga.
Perbincangan dengan keluarga itu berlanjut hingga malam semakin larut. Tiba-tiba obrolan mengarah ke becak Kasmin yang nanti otomatis akan jarang “ditumpaki” calwu terpilih yang sudah punya tiga orang cucu ini.
Lalu mau dikemanakan? “Sudah ada rencana, akan dimuseumkan. Dijadikan monumen di depan Kantor Desa Jungjang,” tutur Surtoni. Dia berbicara seperti itu bukan asal ngomong. Tapi meneruskan apa yang memang telah jadi niatan Kasmin.
Ya, saat awal Radar Cirebon berkunjung ke rumah Kasmin pada 3 November lalu, Kasmin sendiri pernah bilang seperti itu. Tapi kelihatannya antara serius dan tidak serius. “Serius, memang keinginan dia (Kasmin, red) seperti itu,” tegas Surtoni, meyakinkan.

0 Komentar