Intimidasi Banprov Bayangi Para Pengantar

Intimidasi Banprov Bayangi Para Pengantar
SIAP ANTAR: Pengantar bantuan provinsi (banprov) sedang mendata barang-barang yang sudah ditampung untuk kemudian dibagikan kepada para penerima. FOTO: ABDUL HAMID/RADAR CIREBON
0 Komentar

  
GEBANG – Suka dan duka dialami petugas pengantar bantuan provinsi (banprov). Termasuk yang dialami salah satu pengantar banprov di wilayah Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Nana Mardiana, kemarin.
Kepada Radar Cirebon, Nana menjelaskan bahwa tidak mudah dalam proses pengantaran banprov ke rumah-rumah para penerima.
Pria aktif ini menyebut, dalam hal suka, dia selalu mendapat honor dari tugasnya. Sedangkan dukanya, Nana kerap mendapatkan intimidasi dari para penerima yang pada tahap ketiga tidak mendapat banprov.
“Yang mengancam juga ada. Ya kita hanya menjalankan tugas. Tapi saya sendiri memberikan penjelasan kepada penerima yang tahap ketiga tidak dapat. Saya jelaskan bahwa data banprov yang menentukan adalah Pemprov Jabar,” jelas Nana, kemarin.
Nana berharap kalau ada bantuan dari pihak manapun, harus cek data secara valid, supaya para pengantar di lapangan tidak terkena omongan yang jelek oleh masyarakat.
“Semoga saja ke depannya lebih tertib,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sudah mencairkan banprov tahap ketiga. Dalam proses pembagian, Pemprov Jabar melibatkan beberapa kalangan seperti pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pekerja lokal, dan pesantren.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana menjelaskan, bansos Permprov Jabar tahap ketiga mampu menggerakan kembali ekonomi di tingkat regional dan mampu meningkatkan daya beli masyarakat.
“Bansos Jabar tahap ketiga dapat membantu menggerakkan roda ekonomi lokal dan salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi. Tujuh dari 10 komoditi paket non tunai bansos sebagian besar berasal dan produksi Jabar sehingga membantu tenaga kerja dan pelaku usaha Jabar,” kata Arifin. (mid)

0 Komentar