Jangan Beli Ternak dari Daerah Wabah

Jangan Beli Ternak dari Daerah Wabah
0 Komentar

Ada pula agenda recovery, yaitu ternak yang mati diganti, disembuhkan, dan ditambahkan. “Yang terpenting juga dilakukan yaitu sosialisasi terkait PMK itu tidak berbahaya pada manusia. Kemudian, daging yang terkena PMK aman asalkan dimasak sampai matang,’’ tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jappdi Asnawi menyatakan bahwa virus PMK sudah meningkat dari semula menjangkiti dua provinsi kini melebar menjadi 10 provinsi.
Meski demikian, Asnawi menegaskan bahwa harga daging, khususnya di Jabodetabek, tidak terpengaruh adanya virus tersebut. “Justru harga posisi masih melandai, penyesuaian penurunan dari posisi Lebaran lalu. Dari peak harga Rp160 ribu sampai Rp180 ribu menjadi Rp130 ribu sampai Rp140 ribu,’’ jelas Asnawi kemarin.
Dari sisi ketersediaan, kata Asnawi, virus PMK tidak mengakibatkan pasokan daging di pasar menjadi langka. “Posisi stok sampai akhir Mei aman. Apalagi saat ini sudah masuk impor sapi dari negara-negara importir. Akan ada tambahan 2.000 sampai 3.400 lebih ekor sapi,” tambahnya.
Namun, Asnawi menyebutkan bahwa pemerintah tetap perlu mewaspadai kondisi harga dan pasokan menjelang Hari Raya Idul Adha. “Ini kan mau Hari Raya Kurban, artinya permintaan akan meningkat. Dengan adanya Jawa Timur, salah satu lumbung ternak terbesar di Indonesia, kena wabah PMK, ini dikhawatirkan akan ada kekurangan stok. Sesuai supply and demand, berarti akan ada kenaikan yang cukup lumayan,” urainya.
Asnawi memproyeksikan kenaikan harga daging sapi berkisar 20-30 persen. Saat ini harga daging sapi masih berkisar Rp130 ribu per kilogram. Artinya, harga daging sapi bisa tembus ke kisaran Rp150 ribu sampai Rp160 ribu per kilogram ke depan. (jrl/jp)

Laman:

1 2 3
0 Komentar