Jangan Mudah Percaya! Mitos Tentang Menstruasi yang Perlu Kamu Ketahui

Menstruasi
Mitos Tentang Menstruasi yang Perlu Kamu Ketahui. Foto: Pexels
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Banyak mitos tentang menstruasi yang selama ini beredar di masyarakat. Bahkan sebagian dari mereka mempercayai mitos tersebut. Sebenarnya itu semua memang mitos atau fakta sih? Cari tahu kebenarannya dengan baca artikel berikut ini ya.

1. Minum Soda Mempercepat Menstruasi

Mitos soal minum soda bisa memperlancar menstruasi sampai saat ini tidak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah guys. Loh kenapa? Karena pada dasarnya makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang akan berjalan masuk ke lambung dan usus.

Sementara menstruasi terjadi di rahim atau saluran reproduksi. Jadi, tidak ada hubungannya antara lambung dengan saluran reproduksi.

Baca Juga:Rekomendasi Parfum, Body Fragrance, dan Body Mist di Bawah 50 Ribuan for Women’sTren Fashion: Style Outfit Favorit Gen Z Saat Ini

2. Tidak Boleh Keramas Saat Menstruasi

Mitos tidak boleh keramas saat haid dipercaya orang karena jika sedang haid, pori-pori kulit kepala akan terbuka lebar sehingga rentan mengalami sakit kepala.

Padahal nyatanya, sakit kepala tersebut berkaitan dengan premenstrual syndrome atau PMS, bukan disebabkan oleh keramas saat haid.

Justru keramas harus rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan kepala dan organ tubuh. Kalau rambut bersih dan wangi, dirimu pun akan merasa lebih nyaman.

3. Mitos Menstrual Synchrony

Salah satu mitos yang terkenal di dunia adalah menstrual synchrony atau disebut juga McClintock Effect. Dilansir dari Human Reproduction Journal, Oxford, menstrual synchrony adalah anggapan bahwa ketika seorang wanita berinteraksi dengan wanita lain secara intens maka periode menstruasinya cenderung akan sama.

4. Anggapan Bahwa Menstruasi adalah Cara Tubuh Membersihkan Diri

Darah haid sering kali dibilang sebagai “darah kotor”, sehingga haid dianggap sebagai cara bagi tubuh untuk membersihkan diri setiap bulannya.

Nyatanya, menurut salah seorang dokter kebidanan dan kandungan dari Penn Medicine Princeton, Maris Sophocles, menuturkan bahwa jika dilihat secara teori anggapan tersebut tidak benar.

0 Komentar