Jembatan Milik Pemda Dibangun Warga

Jembatan Milik Pemda Dibangun Warga
KOKOH: Jembatan Keas Blok Kedungbawang, Desa Setu Wetan dibangun secara swadaya. Tampak warga saat meresmikan jembatan bertepatan dengan HUT ke-76 RI. PANITIA FOR RADAR CIREBON
0 Komentar

 
WERU-Perhatian pemerintah dalam pembangunan infrastruktur masih minim.  Terbukti, Jembatan Keas Blok Kedungbawang, Desa Setu Wetan dibangun tanpa turut campur pemerintah daerah. Murni swadaya masyarakat.
Padahal, pembangunan jembatan dengan panjang 18 meter dan lebar 3 meter itu kewenangan pemerintah. Sampai jembatan itu diresmikan. Tepat saat HUT ke-76 RI, 17 Agustus lalu.
Wajar saja, sudah puluhan tahun jembatan yang menghubungkan Desa Setu Wetan Kecamatan Weru dan Desa Astapada Kecamatan Tengahtani tidak ada perhatian sedikitpun dari pemerintah daerah. Warga pun murka. Terlebih jembatan itu berdiri sejak 1937.
Seperti diketahui, upaya pengajuan proposal pembangunan itu mulai dari tingkat desa, hingga kecamatan dan diteruskan ke pemerintah daerah terus dilakukan. Namun, tidak ada progres yang baik sedikitpun.
“Jembatan Keas ini dibangun murni swadaya masyarakat tanpa bantuan dari instansi pemerintah,” kata Perwakilan Panitia, Sutendi, kemarin.
Menurutnya, pembangunan Jembatan Keas diawali dari masyarakat dua desa yang menginginkan dibangun jembatan permanen. Dalam proses pembangunannya, mengalami dua tahap. Yang pertama, menghabiskan anggaran Rp151 juta, dimana hanya bisa mendirikan pondasi serta pengadaan besi WF.
Proses pembangunan pun sempat terhenti, lantaran terkena dampak pandemi. Kemudian di tahap kedua, dilanjutkan. Dan berhasil mengumpulkan anggaran hingga Rp103 juta.
“Semua hasil swadaya masyarakat. Dan setelah tahap kedua ini, hanya butuh dua bulan pembangunan jembatan selesai. Jadi totalnya menghabiskan Rp254 juta. Kami pun berharap terbangunnya jembatan Keas mampu menunjang perekonomian masyarakat sekitar,” tandasnya.
Sementara itu, Budayawan Cirebon, Fathan Mubarak menilai, pemda dan para pejabat sedang ditelanjangi masyarakat. Setelah pembangunan jalan hasil swadaya masyarakat Tegalgubug, kini publik Cirebon kembali dihebohkan oleh pembangunan jembatan yang juga merupakan murni hasil swadaya masyarakat setempat.
Pembangunan jembatan ini bahkan lebih dramatis. Sebab, prosesnya terjadi hingga berjilid-jilid dan memakan waktu tiga tahun. Dimulai sejak pertengahan 2019, akhirnya diresmikan pada 17 Agustus lalu, bertepatan dengan perayaan HUT ke-76 RI.
Padahal, pemerintah tahu betul bahwa jembatan tersebut sangat vital bagi masyarakat dari dua kecamatan. “Orang dinas tahu. Ketua DPRD bahkan pernah meninjau langsung. Tapi ya itu, ternyata cuma numpang selfie doang,” imbuhnya.

0 Komentar