Jembatan Kalimangsetan Putus Diterjang Banjir dan Sampah

jembatan-putus
Puluhan warga Desa Karanglayung dan Sumuradem kerja bakti membersihkan sampah yang nyangkut di badan jembatan Kalimangsetan yang putus. Foto: Kholil Ibrahim/Radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU, RADARCIREBON. ID – Jembatan Kalimangsetan yang menghubungkan Desa Sumuradem dan Karanglayung Kecamatan Sukra, putus diterjang banjir.

Kondisi jembatan alternatif di atas kali pembuangan itu kini mengenaskan. Untuk sementara jembatan sepanjang sekitar 20 meter dan lebar 2 meter ditutup dan tak bisa dilalui.

Dampaknya, jika akan menyeberang, warga dari dua desa bertetangga itu, terpaksa harus memutar melalui jalan pantura dengan jarak lebih jauh.

Baca Juga:Mutasi Jumat Keramat, Iwan Rizky Tetap di DPUTRGelar LT3 2023, Kwarcab Indramayu Cetak Pramuka Berprestasi

Kuwu Desa Karanglayung, H Kasmana SH mengatakan, putusnya jembatan akibat arus di aliran sungai Kalimangsetan sangat deras.

Imbas intensitas hujan tinggi sejak tiga hari terakhir serta melimpahnya kiriman air dari wilayah hulu.

Membuat debit air sungai meluap. Sembari membawa aneka material sampah hingga mendorong badan jembatan.

Membeludaknya sampah sampai merendam geladak jembatan yang terbuat dari kayu. Membikin beban di jembatan itu semakin berat. Hingga akhirnya salah satu pondasi jembatan jebol.

“Airnya kan tinggi, naik sampai ke geladak. Sampah tertumpuk, hantam badan jembatan. Pondasi dulu yang kena, ambrol,” kata Kuwu Kasmana, Sabtu (25/2/2023).

Mencegah ambruknya jembatan, pihaknya bersama masyarakat langsung melakukan aksi kerja bakti membersihkan gunungan sampah.

Puluhan orang digerakkan. Sebagian sampah diangkut ke pinggir sungai. Sisanya dialirkan ke arah muara laut Sumuradem.

Baca Juga:Kendalikan Inflasi, Pemkab Indramayu Helat Operasi Pasar MurahPercepat Perbaikan Jalan, Bupati Nina: Kita Selesaikan Semua Secara Bertahap

Namun, usaha itu tak banyak menolong. Semakin derasnya arus sungai serta terus bertambahnya volume sampah, kerusakan jembatan Kalimangsetan makin parah dan akhirnya putus.

Kuwu Kasmana mengungkapkan, jembatan Kalimangsetan usianya memang sudah cukup tua.

Dibangun sejak masa pemerintahan kakaknya yang menjadi Kuwu Desa Sumuradem diawal tahun 2000 lalu. “Sudah beberapa kali pula diperbaiki oleh Kuwu Sumuradem berikutnya,” ujarnya.

Hanya saja, pembangunan konstruksi jembatan terkesan seadanya. Karena memang difungsikan sebagai akses penghubung alternatif bagi warga yang hendak bolak-balik berziarah ke TPU.

Ataupun sebagai jalan pintas para pekerja PLTU Sumuradem. “Kalau tidak musim hujan, debit sungai Kalimangsetan surut. Aman,” ujarnya.

0 Komentar