Kadinkes : Pabrik Minim Koordinasi

Kadinkes : Pabrik Minim Koordinasi
FOKUS: Kepala Dinas Kesehatan Majalengka H Alimudin SSos MM MMKes (pakai rompi), menjelaskan mengenai penanganan Covid-19 saat diskusi PWI, Jumat (9/10). IIM ABDURAHIM/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

 
MAJALENGKA–Sampai awal bukan Oktober 2020, Kabupaten Majalengka masuk dalam kategori risiko rendah penyebaran Covid-19. Meski begitu Majalengka juga mengalami peningkatan yang terkonfirmasi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, H Alimudin SSos MM MMKes. Menurutnya, sampai Kamis (8/10) yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 167 kasus. 7 diantaranya meninggal dunia, 11 orang dirawat, 47 orang sembuh, 42 orang menjalani isolasi mandiri, dan 60 orang selesai menjalani isolasi.
Kasus Covid-19 di Majalengka juga bukan hanya kluster perkantoran, tapi juga sudah tercatat kluster rumah dan industri. Hal itu, kata dia, karena sekarang sudah terjadi transmisi lokal. Bukan hanya imported case, tapi sudah terjadi penyebaran lokal.
“Kategori usia juga sudah merata, dari mulai anak usia 11 bulan sampai lansia,” terang Alimudin, saat diskusi rutin di sekretariat PWI Majalengka, Jumat (9/10).
Terkait statistik, Alimudin mengatakan tes swab sudah dilakukan ke 6.191 orang dan yang terkonfirmasi positif sekitar 2,5 persen.
Jika merujuk pada panduan pusat, maka Kabupaten Majalengka sudah melaksanakan swab terhadap 0,5 persen jumlah penduduk. Jumlah 2,5 persen yang positif Covid-19 pun menurutnya masih di bawah ambang batas yakni 5 persen.
Pihaknya juga berencana menggelar swab masal tahap kedua untuk masyarakat yang berisiko, suspect, seluruh OPD di Majalengka, serta lembaga yang dihuni banyak orang seperti pondok pesantren dan lembaga pemasyarakatan. Intinya, Dinkes akan melakukan tindakan promotif dan preventif.
“Dinkes melalui puskesmas-puskesmas akan melakukan deteksi dini dan menemukan kasus, lalu cepat menangani dan memutus rantai penularan Covid-19,” tandasnya.
Apalagi 90 persen yang terkonfirmasi Covid-19 adalah orang tanpa gejala (OTG). Sehingga Alimudin berharap masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, bersama memperketat pergerakan orang, mengawasi interaksi orang, dan mengawasi kerumunan orang.
Terkait kluster industri, Kadinkes menyebut salah satunya di wilayah Kecamatan Ligung. Dirinya menyayangkan minimnya koordinasi pihak pabrik dengan Puskesmas atau Dinas Kesehatan. Pihaknya meminta agar pihak pabrik melakukan tracing dan mengisolasi karyawan yang terkonfirmasi.
“Kalau ada yang bertanya kenapa pabrik tidak ditutup, itu bukan kewenangan kami. Pihak pabrik mendatangkan tenaga kesehatan dari pusat. Inisiatif itu bagus, tapi kami menyayangkan minimnya koordinasi,” ujar kadinkes.

0 Komentar