CIREBON, RADARCIREBON.ID- Jumlah kasus baru HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon naik drastis. Per bulan Oktober 2022, Dinkes Kabupaten Cirebon menemukan sebanyak 287 kasus baru HIV/AIDS.
Yang mengejutkan, dari jumlah 287 kasus baru tersebut, ternyata paling banyak kasus terjadi pada kalangan LSL atau lelaki seks dengan lelaki.
Hal itu dibenarkan Kabid P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinkes Kabupaten Cirebon dr Lukman Denianto. Ia menjelaskan bahwa LSL menjadi populasi paling besar terpapar HIV/AIDS dalam angka kasus tahun 2022.
Baca Juga:Bupati Cirebon: Tadinya TAPPD Ini Saya Fungsikan untuk Bantu Saya, Termasuk Cari AnggaranPrediksi Timnas Indonesia vs Vietnam: Lengkap Susunan Pemain hingga Head to Head
Hingga Oktober 2022, pihaknya menemukan sebanyak 74 kasus baru HIV/AIDS dari kalangan LSL. “LSL ini paling banyak kita temukan. Angkanya lebih besar ketimbang populasi kunci lainnya,” ujar Lukman Denianto kepada Radar Cirebon, Selasa 3 Januari 2023.
Selain LSL, sambung Lukman, ada beberapa populasi kunci lainnya yang juga ditemukan banyak kasus HIV/AIDS. Di antaranya adalah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) pas negatif dengan 73 kasus dan penderita TBC dengan 59 kasus.
“Jadi kita ada beberapa populasi kunci yang memang menjadi target pengujian tes. Dari mulai LSL, pasutri risiko tinggi, ibu hamil, penderita TBC, dan lain-lain,” imbuhnya.
Dia mengakui kasus HIV/AIDS di 2022 jauh lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Misalnya tahun 2021 jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan sebanyak 232 kasus, sementara pada tahun 2020 sebanyak 251 kasus.
“Ada peningkatan cukup signifikan yang terjadi di 2022. Ini jumlah kasus terbanyak yang selama ini ditemukan. Ini bisa jadi karena jumlah skrining (deteksi) yang kita lakukan juga lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya,” terangnya. (dri)