Kendaraan Logistik Wajib Ditimbang

Kendaraan Logistik Wajib Ditimbang
Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA saat meninjau Jembatan Timbang di Losarang, Selasa (15/2).
0 Komentar

 
INDRAMAYU- Semua kendaraan besar bermuatan logistik maupun lainnya yang melintas di wilayah Pantura Indramayu wajib masuk layanan jembatan timbang melalui teknologi weight in motion (WIM).
Hal itu dikatakan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA saat meninjau layanan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang di Jalan Pantai Utara (Pantura) Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin (14/2).
Dalam kunjungan itu, Bupati Nina didampingi Asisten Daerah Ekonomi dan Pembangunan (Asda II) Maman Kostaman dan sejumlah kepala perangkat daerah.
Selain memastikan layanan jembatan timbang kembali normal juga berkeinginan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Indramayu.
Terkait teknologi weight in motion (WIM), kata Bupati Nina, alat timbang dengan metode pengukuran beban kendaraan yang dapat dilakukan ketika kendaraan dalam kondisi bergerak.
Dengan teknologi WIM, akan diketahui berat kendaraan dan membantu petugas untuk menindak truk yang memiliki muatan over dan terbukti melakukan pelanggaran over dimension over loading (ODOL).
Dalam pelayanan ini pula akan diperiksa dokumen kendaraan termasuk buku KIR kendaraan dan ketika habis masa berlaku atau tidak sesuai standar teknisnya maka pihak petugas UPPKB Losarang akan meneruskan untuk kembali melakukan Uji KIR di Dinas Perhubungan (Dishub) Indramayu sesuai aturan.
“Jadi kendaraan logistik milik perusahaan apapun wajib ditimbang. Disini petugas juga akan mengarahkan untuk diuji KIR terhadap Dishub Indramayu dan bisa menjadi sumber PAD kita, mohon dibantu ya dari pihak UPPKB Losarang untuk kendaraan muatan besar yang melintas di Indramayu,” katanya.
Bupati Nina menambahkan, selain menjadi sumber PAD Indramayu juga bertujuan meminimalisir terjadinya muatan besar yang tentunya membahayakan bagi pengguna jalan serta dapat merusak kondisi badan jalan. (rls/kom)

0 Komentar