Ketika 69 WNI ABK Diamond Princess Melewati Jalur Majalengka-Indramayu Sempat Ingin Ditolak Warga

GARUDA-INDONESIA-DITAHAN-DI-KERTAJATI
Pesawat Garuda yang mengangkut 69 WNI dari Yokohama, Jepang, mendarat di BIJB Kertajati, Minggu malam (1/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Foto: Anwar Baehaqi/Radar Majalengka
0 Komentar

LIMA bus beriringan memasuki pelabuhan khusus di area PLTU Indramayu Senin dini hari (2/3) sekitar pukul 02.30 WIB. Empat bus berisi 69 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess, satu bus berisi tim evakuasi.

Perjalanan dari BIJB Kertajati hingga Indramayu membuat warga waswas. Sempat ada keinginan untuk menolak proses evakuasi itu.

Perjalan rombongan 69 WNI ABK Diamond Princess itu mendapatkan pengamanan ketat oleh petugas TNI dan Polri. Bahkan saat tiba di area PLTU Indramayu, tempat bersandarnya KRI dr Soeharso, makin ketat.

Baca Juga:Majelis Sholawat Shiraathal Mustaqim Milad PerdanaDarurat Corona! Konsumen ‘Berburu’ Jahe Merah

Wartawan yang melakukan peliputan hanya diperbolehkan meliput di depan gerbang keluar-masuk PLTU. Iring-iringan bus langsung menuju dermaga.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menyatakan ke-69 ABK Diamond Princess asal Indonesia itu akan menjalani observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Mereka mendapatkan sertifikat sehat oleh otoritas Jepang. Artinya, dinyatakan sehat. Namun, tetap menjalani obeservasi. “Mereka menjalani obeservasi selama 14 hari sesuai standar ketetapan WHO,” ujarnya.

Muhadjir mengatakan, dari
69 ABK Diamond Princess, salah satu di antaranya sempat dirawat di rumah sakit
di Jepang karena positif terinfeksi virus corona. Namun, setelah menjalani perawatan,
WNI itu dinyatakan sembuh dan boleh dibawa pulang atau diizinkan pulang ke
Indonesia.

ABK tersebut kemudian
disatukan dengan 68 ABK lainnya untuk menjalani observasi di Pulau Sebaru. “Kami
mohon doanya dari seluruh rakyat Indonesia. Ini tugas mulia. Saya ucapakan
terima kasih kepada semuanya yang sudah ikut terlibat,” ujar Muhadjir.

Sementara itu, kabar
proses evakuasi ABK Diamond Princess melalui Pelabuhan khusus PLTU Indramayu
sempat mengagetkan masyarakat Kabupaten Indramayu, terutama wilayah yang
dilintasi. Salah satunya Rustoni, pengurus Masjid Sirotol Mustaqim, Desa
Karanglayung Kecamatan Sukra.

Ia mengaku sempat kaget
mengetahui adanya kabar proses evakuasi ABK Diamond Princess itu melalui
pelabuhan PLTU Indramayu. “Proses evakuasi itu melewati desa kami. Awalnya
masyarakat dibuat khawatir dan mau menolak,” kata Rustoni kepada Radar Indramayu.

Baca Juga:Surat Walikota ”Buka” Kunci BRTHilang di Majalengka, Henda Ditemukan di Indramayu

Namun, lanjutnya, setelah mengetahui pemberitaan media massa bahwa ke-69 ABK tersebut dalam kondisi sehat dan sudah mendapat sertifikat sehat dari Jepang, akhirnya warga melunak.

0 Komentar