Kluster Pesantren Bertambah 

Kluster Pesantren Bertambah 
BERI KETERANGAN: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu dr Deden Boni Koswara mengumumkan adanya tujuh pasien positif corona yang berhasil sembuh, kemarin. Foto: Utoyo Prie Achdi/Radar Indramayu
0 Komentar

INDRAMAYU-Penyebaran virus Covid-19 melalui kluster pesantren di Kabupaten Indramayu terus bertambah. Ini menjadi sinyal bagi pondok pesantren (ponpes) untuk lebih berhati-hati dan terus melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, ketika akan memutuskan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi  Kabupaten Indramayu, dr Deden Boni Koswara, mengaku prihatin dengan meluasnya kluster pesantren. “Ini merupakan pelajaran berharga bagi pondok pesantren lainnya. Meski ada kegiatan tatap muka, jangan lalai dengan protokol kesehatan,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu ini, Senin (8/3).
Deden mengungkapkan, kluster pesantren ini awalnya ditemukan di Ponpes AB di Sindang, dengan jumlah santri dan pengasuh terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 72 orang. Namun hari berikutnya terjadi juga di Ponpes UW Desa Terusan Kecamatan Sindang. Di tempat ini awalnya ditemukan 32 orang positif Covid-19. Kemudian dari hasil tracing dan testing ditemukan lagi 35 orang positif, dan tracing serta testing selanjutnya bertambah lagi 10 orang positif.
Hari berikutnya ditemukan lagi 20 kasus positif di rumah yatim AR, yang berlokasi di BTN Lama Indramayu. Rumah yatim ini merupakan satu grup dengan pesantren UW. “Jadi sampai hari ini total pasien kluster pesantren sudah mencapai 169 orang,” tegas Deden, disela-sela kegiatan vaksinasi bagi ASN.
Deden mengimbau pondok pesantren maupun sekolah-sekolah, ketika akan menggelar pembelajaran tatap muka agar melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu. Hal ini sangat penting agar bisa dilakukan antisipasi terlebih dahulu.
Dengan munculnya kluster pondok pesantren ini, rencana pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah juga akan dikaji ulang. Rencana semula, pembalajaran tatap muka akan dilaksanakan sekitar bulan Juni 2021.
Karena pada bulan tersebut vaksinasi terhadap tenaga kependidikan diperkirakan sudah selesai. Namun dengan munculnya kluster ponpes, rencana pembelajaran tatap muka akan dibicarakan kembali. (oet)
 

0 Komentar