Kota Cirebon Deflasi 0,17 Persen

0 Komentar

 
CIREBON – Di bulan Juni, deflasi terjadi, baik secara nasional, Jawa Barat, dan di Kota Cirebon. Sesuai data yang dirilis Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Cirebon, di bulan Juni 2021, Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,07. Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,33 persen. Deflasi terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,05 persen.
Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri mengungkapkan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Sebaliknya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan empat kelompok pengeluaran mengalami deflasi. “Dua kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks,” tuturnya.
Beberapa kelompok yang mengalami deflasi di bulan Juni antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,50 persen. Adapun Komoditas yang turut memberikan andil deflasi antara lain daging ayam ras, cabai merah, beras, dan cabai rawit. Kelompok pakaian dan alas kaki juga mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan komoditas yang memberikan andil deflasi yakni kaos kaki anak.
Kemudian, kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar 1,17 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi yaitu tarif kereta api, mobil, dan tarif kendaraan roda dua online. “Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami deflasi sebesar 0,29 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi telepon seluler,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa kelompok lainnya yang mengalami inflasi di bulan Juni 2021 seperti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi kontrak rumah, batu bata, dan semen.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga mengalami inflasi sebesar 0,43 persen dengan omoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu upah asisten rumah tangga. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya pun mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu bioskop. Untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu sate dan gado-gado. Adapun kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu emas perhiasan dan shampo.

0 Komentar