Kru Sampah Libur, Petugas RW Kebingungan

Kru Sampah Libur, Petugas RW Kebingungan
Petugas di TPS Jl Rajawali Raya merapikan sampah di kontainer, Minggu (14/9). DLH dan kru sampah menyepakati libur pengangkutan di akhir pekan. Foto: Khoirul Anwarudin/Radar Cirebon
0 Komentar

Sumarjo, petugas dan pengatur TPS Jl Rajawali mengatakan bahwa sejak ditutupnya TPS Cipto, setidaknya ada tambahan 8 gerobak sampah atau gotrok dari warga yang terdampak. Kendati begitu, belum ada penumpukan yang signifikan.
Meskipun ada tambahan volume dan juga tidak adanya penarikan di hari Minggu, namun volume sampah masih bisa dikendalikan.
“Kalau dengan adanya tambahan dari TPS Cipto, seharusnya memang harus ada tambahan lagi 1 kontainer. Kalau umpamanya dump truck dan arm roll belum datang, ya kita maksimalkan kontainer yang sudah ada. Dipadatin lagi, diinjakin lagi,” ungkapnya.
Keputusan meliburkan pengangkutan sampah pada hari Minggu, memang dikhawatirkan membuat TPS mengalami lonjakan sampah. Mengingat tidak adanya pengangkutan. Kendati demikian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yakin, volume sampah dapat terkendali.
Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Cirebon, Gandi SSTP mengatakan, DLH sendiri sebenarnya bukan meliburkan petugas pengangkut sampah dan juga kru armada pada hari Minggu. Selama ini, petugas sampah tak mempunyai hari libur dalam seminggu. Setiap hari melakukan pengangkutan sampah. Libur hanya terjadi di hari-hari besar saja. Kondisi tersebut banyak dikeluhkan oleh petugas.
“DLH dan petugas dan kru armada sampah bikin keseppakatan. Pekerjaan yang seharusnya dilakukan di hari Minggu ditarik ke sabtu sore,” ungkap Gandi.
Pekerjaan petugas pengangkut sampah di sore hari adalah untuk memastikan kontainer sampah di semua TPS kosong. Sehingga saat hari Minggu, kontainer sudah dalam keadaan kosong.
“Sebelumnya kita juga sudah mengimbau kepada RW dan petugas untuk membuang sampahnya sebelum Minggu sore. Karena kalau hari Minggu, dikhawatirkan sampah sampah di TPS berceceran di bawah kontainer karena tidak ada petugasnya,” ungkapnya.
Untuk mengatasi lonjakan di TPS khususnya yang terdekat dan terdampak penutupan TPS Cipto, pihaknya juga telah menambah ritasi pengangkutan. Dari yang biasanya 2 kali menjadi 3 atau 4 kali. Sesuai dengan kondisi TPS. “Armada sampah kita akan selalu menyisir TPS mana saja yang mengalami lonjakan. Kalau sudah penuh, langsung diangkut,” pungkasnya. (awr)

0 Komentar