Laporan BTT Harus Jelas

0 Komentar

“BTT sudah mulai serap, Dinkes mengajukan testing, tracing, obat dan vitamin, untuk kebutuhan enam bulan ke depan Rp2,6 miliar,” kata Agus Mulyadi.
Dia menjelaskan, perangkat daerah lainnya seperti Satpol PP, juga sudah diminta untuk mengkalkulasi kebutuhan dana buat kegiatan pencegahan, edukasi, sosialisasi, dan penegakan disiplin prokes.
Selain itu, kecamatan hingga kelurahan juga mulai merancang kebutuhan buat penerapan PPKM skala mikro di wilayahnya.
“Rancangan kebutuhannya (pendanaan) sudah mulai dikalkulasi oleh perangkat daerah terkait. Tapi, mudah-mudahan tidak terpakai (BTT-nya), dan puncak gelombang ketiga ini cepat selesainya,” paparnya.
Terkait rencana penyediaan fasilitas isolasi mandiri terpusat (isomanter) dengan menyewa hotel, dia mengaku jika wacana ke arah itu sudah ada. Hotel tersebut untuk warga yang terkonfirmasi positif dan mesti isolasi mandiri di rumah tapi kondisi kediamannya tidak memungkinkan. Pihaknya masih mengkaji dan belum menentukan hotel mana yang akan dijajaki pemkot untuk disewa dalam jangka waktu tertentu, dijadikan tempat isolasi terpusat.
Sementara itu, usulan pendanaan penanganan Covid-19 yang diajukan Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati melalui melalui BTT APBD Kota Cirebon, lebih kepada penyediaan kebutuhan sarana prasarana pendukung. Direktur RSD Gunung Jati, dr Katibi MKes menjelaskan, usulan pendanaan penanganan Covid-19 melalui BTT yang nilainya diperkirakan mencapai Rp5 miliar tersebut, di antaranya untuk kebutuhan pengadaan alat kesehatan, pengadaan SDM sukarelawan (sukwan) penanganan Covid-19, serta pengadaan alat pelindung diri (APD).
Kenudian, ada juga kebutuhan untuk pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction), insentif tenaga kesehatan (nakes), dan obat-obatan. “Kalau untuk usulan yang kita ajukan melalui BTT, pengennya sih semaksimal mungkin untuk antisipasi ke depannya. Tapi, keputusannya ada di TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),” ungkapnya, kemarin.
Sehingga, nilai yang diakomodir untuk usulan pendanaan penanganan Covid-19 melalui BTT kali ini, direkapitulasi oleh pihaknya untuk perkiraan kebutuhan selama tiga bulan terlebih dahulu. Dia mengakui, RSD Gunung Jati beberapa pekan terakhir ini mulai menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk biaya penanganan pasien yang dirawat di rumah sakit, sebelum BTT turun, dihandel pakai anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di rumah sakit.

0 Komentar