Master Letnan

catatan-dahlan-iskan
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A dan Founder Dahlan Iskan tampak tertawa lepas saat berbincang di kantor Harian Disway.-Boy Slamet-
0 Komentar

Farid menolak. Ia mengatakan sudah mendapat biaya operasional dari pemerintah pusat. Tapi perwakilan pemilik tanah itu mengancam: kalau pemberian itu tidak diterima maka persaudaraan diputus. Farid pun membagi uang itu ke anak buahnya yang bekerja di lapangan.

Maka Farid bisa mengakhiri jabatan Danrem NTB dengan lega. Ia dipindah ke Mabes TNI. Tidak lama. Farid kemudian disuruh balik ke Lombok lagi. Ada gempa besar di sana. Ia harus jadi ketua penanganan korban gempa. Sampai selesai. 

Setelah melewati beberapa jabatan lagi Farid kembali jadi Danrem. Kali ini di Sulteng. Pangkatnya naik jadi brigadir jenderal. Bintang satu. 

Baca Juga:PT KCIC Masih Menunggu Keputusan Terkait PMN dan Cost OverrunSerius, Ini Akibatnya Jika Nitrogen Cair Digunakan pada Jajanan Ciki Ngebul

Di Sulteng ia pun melihat tantangan baru: Poso. Soal ekstremis. Yang tidak kunjung selesai. Ada kelompok teroris yang masih sangat aktif: MIT, Mujahidin Indonesia Timur. Ia pun mengajukan telaah staf ke atasannya. Tapi tulisan ini harus berakhir dulu di sini. Akan saya lanjutkan di Disway edisi Senin depan. (*)

0 Komentar