Mayoritas Virus Corona di Indonesia Tidak Masuk Tipe Dunia

Mayoritas Virus Corona di Indonesia Tidak Masuk Tipe Dunia
0 Komentar

JAKARTA – Penambahan jumlah pasien Covid-19 terus terjadi. Hingga Selasa (9/6), bertambah 1.043 orang. Terbanyak di DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara. Total jumlah kasus positif mencapai menjadi 33.076 orang.
“Sebaran penambahan kasus baru tidak merata di seluruh Indonesia. Paling banyak di DKI Jakarta. Kemudian Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Jakarta, Selasa (9/6).
Selain itu, jumlah pasien sembuh ada penambahan 510 orang. Total menjadi pasien sembuh 11.414 orang. DKI Jakarta melaporkan 232 kasus positif baru dengan 165 orang sembuh. Sementara Jawa Timur melaporkan 220 kasus baru plus 85 orang sembuh. “Sedangkan Sulawesi Selatan melaporkan 180 kasus baru dengan 31 orang sembuh. Kalimantan Selatan juga melaporkan 91 kasus baru dengan satu orang sembuh. Terakhir Sulawesi Utara 41 kasus baru, tanpa ada laporan yang sembuh,” imbuhnya.
Menurutnya, provinsi dengan laporan kesembuhan tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan. Untuk Jawa Tengah dilaporkan 80 orang sembuh dengan 32 kasus baru. Sementara di Bali 32 orang sembuh dengan 14 kasus baru. Sementara itu, terdapat 17 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10. Sementara tujuh provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru.
“Provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru adalah Aceh, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, kasus meninggal dunia bertambah 40 kasus. Sehingga total menjadi 1.923 kasus,” jelas Yurianto.
Penambahan spesimen yang sudah diperiksa dan terverifikasi hingga kemarin berjumlah 16.181 spesimen. Sehingga total spesimen yang sudah diperiksa baik melalui tes cepat molekuler maupun PCR adalah 429.161 spesimen. Pemeriksaaan dilakukan terhadap 281.653 orang dengan hasil positif 33.076 orang serta negatif 248.577 orang. “Orang dalam pemantauan yang masih dipantau sebanyak 38.394 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan yang diawasi 14.108 orang,” tutur Yurianto.
Dia mengatakan, data tersebut menggambarkan penularan masih terjadi di tengah masyarakat. Sehingga adaptadi kebiasaan baru harus diterapkan. “Di tengah masyarakat masih ada kasus positif tanpa gejala dan perilaku yang rentan tertular. Sehingga penularan masih terjadi,” pungkasnya.

0 Komentar