Melihat Lagi Pemberlakukan Parkir Non Tunai di Jl Pagongan

Melihat Lagi Pemberlakukan Parkir Non Tunai di Jl Pagongan
Warga membayar parkir secara non tunai di Jl Pagongan. Penggunaan sistem pembayaran parkir ini, masih memerlukan sosialisasi. Foto: Apridista S Ramdhani/Radar Cirebon
0 Komentar

Setidaknya sudah satu bulan penerapan parkir non tunai dilakukan di ruas Jalan Pagongan. Sayangnya, model pembayaran tanpa uang cash, peminatnya masih minim. Sehari, paling banyak 10 orang saja.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon
MENGENAKAN seragam khusus, juru parkir yang memiliki tag (gantungan) QRIS terlihat memarkirkan kendaraan yang ada di ruas jalan pagongan. Sejak 25 Agustus ruas jalan ini memang menjadi satu-satunya parkir bahu jalan yang menerapkan pembayaran parkir non tunai.
Namun tak banyak yang memanfaatkan teknologi ini. “Paling yang mau pakai non tunai hanya 2-3 kendaraan mobil dalam sehari,” ungkap salah satu juru parkir, Sukirna.
Alasan lebih cepat dan tak memiliki aplikasi paling banyak dialami Sukirna. Sebagian besar juga merasa pembayaran tunai lebih cepat daripada non tunai yang harus menunggu. Hal ini pun yang juga dialami juru parkir lainnya, Tusono.
Setiap hendak memarkirkan kendaraan, ia selalu memberikan pilihan pada pengendara. Namun, baginya mensosialisasikan pembayaran non tunai ini juga menjadi tanggung jawabnya, ia pun menyasar milenial khususnya untuk memberikan sosialisasi itu dan mengarahkan pada pembayaran non tunai.
“Kalau yang sudah tua mungkin agak susah juga, tapi yang milenial saya yakin punya aplikasi ini, biasanya saya arahkan ke non tunai,” tuturnya.
Lanjutnya, sejauh ini sebanyak 90 persen kendaraan yang parkir di ruas Jalan Pagongan didominasi oleh mobil pribadi, dan 10 persennya kendaraan roda dua. Sebenarnya, peluang meningkatkan pembayaran non tunai bisa terus dilakukan.
Namun beberapa kendala kerap terjadi. Misalnya tidak memiliki aplikasi, kemudian tidak memiliki saldo, terkadang jaringan yang dinilai terlalu lama. Sehingga mereka kembali lebih memilih membayar dengan non tunai.
Kendati demikian, dia yakin, masyarakat nantinya akan terbiasa. Dan perlunya ditingkatkan sosialisasi agar terbiasa dalam menggunakan parkir non tunai.
“Yang kurang sosialisasinya. Kalau bisa ada spanduk atau pamflet. Jadi orang juga tahu di sini pakai parkir non tunai,” tuturnya.
Sejauh ini, Tusono pun mendapatkan pembayarannon tunai 4 hingga 5 pengendara. Untuk mendapatkan 10 pengendara yang membayar dengan non tunai dalam sehari dirasa masih sangat sulit.

0 Komentar