Minta Warga Tak Khawatir, Fenomena Air Laut Surut Maksimum Bisa Terjadi Lagi Hari Ini

Minta Warga Tak Khawatir, Fenomena Air Laut Surut Maksimum Bisa Terjadi Lagi Hari Ini
0 Komentar

Warga di sekitar Pantai Kejawanan Kota Cirebon dikejutkan dengan penampakan muka air laut yang mendadak surut pada Minggu malam (5/12). Warga menilai kejadian ini tidak biasa. Sebab muka air laut tampak jauh lebih rendah. Bahkan dasar kolam dermaga sampai nampak oleh mata.KHOIRUL ANWARUDIN, Cirebon
 
DALAM sebuah video yang beredar di grup sejumlah aplikasi pesan instan, kemarin, sempat disisipi narasi yang terkesan menyeramkan. Bahkan fenomena tersebut sempat dihubungkan dengan potensi terjadinya tsunami dan sebagainya.
Salah seorang warga, Amay, mengatakan fenomena tersebut tidak biasa. “Walau sesurut apapun, (biasanya) air di Dermaga Kejawanan tak sampai terlihat dasarnya,” katanya, Senin (6/12).
Sementara Plt Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Muklis, mengatakan adanya pasang surut air laut tersebut berdampak terhadap operasional di PPN Kejawanan. Banyak kapal yang tidak bisa keluar masuk saat terjadinya surut maksimum. “Sudah pasti mengganggu. Terutama apabila kapal mau masuk atau keluar pelabuhan,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Indonesia berpotensi terdampak akibat terjadinya aktivitas pasang surut air laut dalam sepekan terakhir. Hal itu tidak terlepas dengan fase bulan baru yang memengaruhi peningkatan ketinggian pasang dan surut air laut secara maksimum.
Selain banjir rob, peningkatan ketinggian pasang dan surut secara maksimum juga berdampak terhadap kegiatan di sekitar pesisir dan pelabuhan, sebagaimana yang terjadi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan.
Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Iziyn menjelaskan yang terjadi di PPN Kejawanan ataupun Pantai Cirebon adalah fenomena pasang surut air laut biasa. Terutama pada tanggal 5 Desember 2021 mulai pukul 16.00 WIB sampai 20.00 WIB ketinggian muka air laut hanya 0,2 meter.
“Kejadian serupa dimungkinkan terjadi hingga Selasa 7 Desember. Sehingga bisa disimpulkan, kejadian air surut sangat rendah di PPN Kejawanan bukan merupakan gejala atau indikasi cuaca ekstrem atau tsunami,” jelasnya.
Adapun terjadinya tsunami, lanjutnya, harus didahului oleh faktor lain. Semisal gempa tektonik, aktivitas gunung bawah laut, ataupun jatuhan meteorit yang langsung menghunjam ke laut. “Jadi jangan khawatir. Jangan langsung percaya dengan informasi yang tidak benar,” tandasnya.

0 Komentar