Minyak Goreng Kosong, Siap Operasi Pasar

Minyak Goreng Kosong, Siap Operasi Pasar
--FOTO: ABDULLAH/RADAR CIREBON KOSONG: Stok  minyak goreng di sejumlah supermarket di Kota Cirebon kosong.
0 Komentar

Sementara itu, monitoring dan evaluasi (monev) terhadap kebutuhan pokok rutin, khususnya minyak goreng, terus dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Kota Cirebon. Terlebih sejak penerapan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter mulai 1 Februari 2022 lalu.
Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, drh Maharani Dewi menjelaskan, pihaknya mendapati ketersediaan bahan pokok, khususnya minyak goreng, saat ini mencukupi, namun masyarakat mengeluhkan sulit mendapatkannya.
“Pengelola mal dan swalayan, kita ketahui memiliki teknik, yakni tidak dijual sekaligus, namun bertahap. Karena, untuk menghindari panic buying. Sebenarnya, sudah dibatasi 2 liter per orang, namun ada yang mengerahkan anggota keluarganya,” tutur Maharani, kepada Radar Cirebon.
Pihaknya merencanakan mengadakan operasi pasar (OP) kembali, agar bisa mengurangi kebutuhan yang bertumpu kepada pasar modern atau tradisional. Bahkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat (Jabar) dan Bulog Cirebon.
“Kita sudah lakukan koordinasi untuk operasi pasar. Namun, mengingat kita menerapkan PPKM Level 3, maka pola distribusi kita akan lakukan berbasis kecamatan atau kelurahan agar tidak terjadi kerumunan,” jelasnya.
Diharapkan, hal tersebut bisa menjadi salah satu langkah alternatif untuk mencegah kekurangan stok minyak goreng di lapangan. Sehingga, kebutuhan pokok masyarakat bisa dipenuhi. Sementara, terkait perbedaan harga yang ada di pasar tradisional, Maharani menjelaskan, selama ini penjual di pasar tradisional membeli dengan sistem putus. Sehingga, para pedagang keberatan menjual sesuai HET yang sudah ditentukan. “Mereka juga tidak tahu bagaimana cara mengklaim subsidinya. Ini berbeda dengan pasar swalayan yang memang dikirim dalam jumlah besar. Upaya kita memang hanya bisa melakukan operasi pasar,”pungkasnya.
Sebelumnya, di Pasar Pagi yang berada di Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, terlihat sejumlah pedagang mulai tidak menjajakan minyak goreng. Salah satu pedagang, Yuni mengungkapkan, kondisi saat ini dirinya tidak menjual minyak goreng karena stoknya kosong dari para supplier. (abd/jrl)
 

Laman:

1 2
0 Komentar