Mobil Belum Bisa lewat Jalan Nendeut

Pemasangan-Box-Culvert-Rampung
HAMPIR RAMPUNG: Pemasangan box culvert sudah selesai dilakukan oleh Dinas PUTR di ruas Jalan Neundeut yang ambles.
0 Komentar

KUNINGAN–Akses masyarakat dari Luragung menuju Ciwaru atau sebaliknya, kembali terhambat akibat amblesnya ruas jalan di sekitar Nendeut, Desa Cigedang, Kecamatan Luragung, pekan lalu. Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) langsung menerjunkan petugas dan alat berat untuk melakukan penanganan awal. Bagkan Bupati H Acep Purnama, Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Kepala DPUTR HM Ridwan Setiawan serta Kalaks BPBD Indra Bayu Permana melakukan pemantauan ke lokasi tersebut. Amblesnya Jalan Nendeut, Desa Cigedang, Kecamatan Luragung ini adalah kali kedua setelah di tahun 2018 lalu juga ambrol di titik yang sama.
Panjang jalan yang ambles sekitar 30 meter dengan kedalaman 70 sentimeter. Penyebab amblesnya badan Jalan Nendeut sendiri diduga karena adanya air yang berada di bawah badan jalan. Selain membuat jalan alternatif yang tak jauh dari badan jalan sebelumnya, pihak Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang juga memasang gorong-gorong di bawah badan jalan memakai box culvert untuk mengalirkan air. Pemasangan box culvert yang dilakukan sejak Kamis tahun lalu sudah rampung. Hanya saja kendaraan roda empat belum bisa melintas di ruas jalan yang diperbaiki.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Kuningan HM Ridwan Setiawan melalui Kepala Seksi Pemeliharan Jalan dan Jembatan pada DPUTR Budi Haryadi ST MSi mengatakan, pengerjaan perbaikan sudah mulai dilakukan sesaat setelah ruas jalan tersebut ambruk. Dia memperkirakan, setengah bulan ke depan, ruas jalan alternatif sudah bisa dilalui kendaraan.
“Panjang jalan yang ambles 30 meter dan kedalaman 70 cm. Lokasinya persis seperti yang terjadi di tahun 2018. Selain membuat jalan guna lalu lintas warga, kami juga langsung melakukan penggalian badan jalan dan memasang gorong-gorong. Nantinya, air yang mengalir dari tebing dialihkan melalui gorong-gorong. Dan sekarang, pemasangannya sudah rampung,” terang Budi Haryadi.
Budi juga menjelaskan jika di tebing yang berada di sisi badan jalan terdapat sumber mata air yang airnya menyusup ke dalam tanah sehingga membuat kontur tanah di bawahnya menjadi tidak stabil. Karena itu, agar kejadian serupa tidak terulang, maka dibuat gorong-gorong menggunakan box culvert. Selain lebih kuat, proses pemasangannya juga lebih cepat ketimbang membangun gorong-gorong biasa.

0 Komentar