Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengapresiasi kegiatan bedah setu tersebut sebagai salah satu wadah silaturhami warga. Walaupun di tengah pandemi, Acep menilai acara tradisi ini masih terbilang aman mengingat para peserta semuanya warga lokal Karangmuncang dengan jumlah masih di bawah 300 orang dan tidak terlalu berkerumun.
“Acara bedah setu ini sebagai wujud antusias warga menyambut datangnya bulan Ramadan atau munggahan. Dari acara ini kita bisa melihat raut wajah kebahagiaan masyarakat juga ada nilai kebersamaan yang akhir-akhir ini jarang tampak karena adanya pandemi,” ungkap bupati dalam sambutannya.
Namun demikian, Acep berharap, dari kegiatan ini tidak menjadikan acara bedah setu ini menjadi kluster penyebaran Covid-19. Menurutnya, kegiatan tradisi ngobeng ikan yang dilakukan di ruang terbuka dan para peserta yang semuanya merupakan warga Karangmuncang yang sehat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan menjadikannya terhindar dari virus Corona.
“Insya Allah acara tradisi bedah setu ini aman, karena dilaksanakan di ruang terbuka dan seluruh peserta yang hadir dalam kondisi sehat. Sambil terus kita sampaikan imbauan tentang protokol kesehatan,” ujar Acep. (fik)
Munggahan, Warga Karangmuncang Bedah Setu
