RADARCIREBON.ID- Negara Buka LOWONGAN KERJA! Seleksi CPNS Dimulai September 2023, Ini Formasi untuk Pusat dan Daerah…
Ya, negara buka lowongan kerja yang dimaksud di sini adalah seleksi CPNS yang akan dimulai pada September 2023.
Berarti Anda yang ingin mengikuti seleksi CPNS 2023, harus segera bersiap karena waktunya sudah tak lama lagi. Bulan depan sudah mulai tes.
Baca Juga:Inilah 5 Merk Krim Pemutih Wajah Terbaik yang Masih EKSIS, Disukai di Mana-mana karena Bikin Kulit Putih dan FreshInilah 5 Warna Lipstik yang Ngetren di Mana-mana untuk Usia 20 Tahunan, Bikin Tampilan Lebih Segar dan Kekinian
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengatakan seleksi CPNS 2023 dipastikan berjalan transparan, terbuka, dan tak ada titip-titipan.
Hal tersebut dikatakan Abdullah Azwar Anas dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengadaan ASN 2023, di Jakarta, 3 Agustus 2023. Rapat itu dihadiri para pejabat pembina kepegawaian se Indonesia.
Rapat Koordinasi Pengadaan ASN 2023 itu dibuka Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Jokowi, dan dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
“Semoga proses seleksi berjalan lancar. Kami menjamin semuanya fair, tidak bisa titip-menitip,” tegas Abdullah Azwar Anas.
“Kita berharap ASN bisa melahirkan kinerja berdampak yang dapat dirasakan masyarakat, sesuai arahan Presiden Joko Widodo,” jelas Anas dalam keterangan resminya.
Anas mengatakan, ada 3 arah kebijakan rekrutmen ASN 2023. Pertama, fokus pelayanan dasar dengan guru dan tenaga kesehatan menjadi formasi yang paling banyak disediakan.
“Hampir 80 persen formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan,” ujar Abdullah Azwar Anas.
Baca Juga:Bedak Kelly Diakui di Mana-mana untuk Perawatan Kulit Wajah, tapi Bagaimana Deteksi yang Palsu? Ada 6 + Cara di Sini Gak Harus Beli Obat di Toko, Inilah 2 Cara Alami Atasi Uban yang Diakui di Mana-mana, Ampuh Bikin RAMBUT KILAU Lagi
Arah kebijakan kedua adalah memberi kesempatan rekrutmen untuk talenta digital dan data scientist.
Ketiga, mengurangi rekrutmen pada formasi yang akan terdampak transformasi digital.
Ia menambahkan, rekrutmen ASN juga dimaksudkan sebagai upaya untuk seoptimal mungkin menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau yang biasa disebut tenaga honorer.
Diketahui, jumlah tenaga non-ASN sebanyak 2,3 juta, dan saat ini dalam proses diaudit BPKP bersama BKN.
“Pemerintah secara konsisten memberikan afirmasi, menunjukkan keberpihakan untuk tenaga non-ASN atau honorer, juga kepada eks THK-II, karena mereka telah mengabdi,” katanya.