Nostalgia Cerita Horor Zaman Dulu Melalui Komik Petruk dan Gareng Zaman Kita Masih SD

KOMIK PETRUK GARENG DI TAHUN 90'AN YANG MELEGENDA
KOMIK PETRUK GARENG DI TAHUN 90'AN YANG MELEGENDA
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sekira 20 tahun lalu saat masih SD, saya selalu membeli komik Petruk dan Gareng karya Tatang Suhenra atau yang lebih di kenal dengan sapaan Tatang S. Komik tersebut menceritakan keseharian Petruk, Gareng, dan Bagong di suatu desa yang mereka tempati. Bacaan yang memiliki nostalgia tersendiri bagi saya karena selalu saya beli tiap kali menemukan judul terbaru. Sampai akhirnya saya putuskan untuk dijadikan barang koleksi.

Bagi Masa generasi 80 sampai 90 an, pernah nggak sih mendengar komikus Tatang S atau Tatang Suhendra? Ya, komikus ini sempat menjadi idola bagi para pencinta cerita bertema horor.  Cerita yang diangkat terkesan nyata karena mengangkat kisah-kisah yang kerap terdengar di berbagai budaya populer di Indonesia. Untuk tokohnya saja mengangkat nama dari Punakawan dalam pewayangan, seperti Gareng, Petruk dan Bagong.

Meskipun horor, jalan cerita di buat ringan karena adanya dialog humor yang memberikan kesan lucu di tengah cerita soal kuntilanak, pocong, atau sejenisnya.  Kala itu, tidak sulit bagi saya untuk menemukan sekaligus membeli komik tersebut. Pasalnya, komik tersebut di jual di depan sekolah oleh tukang yang menjual mainan sekaligus beberapa buku. Selain itu, harganya juga terbilang murah. Saya cukup menukar uang seribu rupiah untuk dapat memiliki komik Petruk dan Gareng tersebut.

Baca Juga:Menghilangkan Bau Amis Bekas Ikan Cukup Taruh Bubuk KopiJangan Dulu Di Buang Inilah Manfaat Kulit Pisang Buat Kesehatan

Tidak sulit bagi saya untuk menyukai komik Petruk dan Gareng. Ceritanya sederhana dan mudah di pahami oleh saya yang kala itu masih SD. Ada unsur komedi, dengan karakter Petruk yang pemberani sekaligus sigap, dan Gareng yang kadang sok tahu, kadang bijak, tapi solutif. Dan ada Bagong yang sering kali bertindak sembrono, nggak pikir panjang ketika ingin melakukan sesuatu. Juga ada Pak Semar yang selalu memberi nasihat bijak. Sependek ingatan saya, dalam komik tersebut, mereka tinggal di desa bernama Tumaritis.

Dari judulnya saja sudah keliatan kalau komik ini adalah komik dengan genre horor. Eh tapi emang beneran isinya horor ? Horor sih tapi nggak masuk akal kalau di baca anak zaman sekarang. Kalau di baca anak zaman dulu, kebanyakan pasti bilang “serem” . Genre yang diusung pun biasanya horor yang terjadi di kampungnya Petruk dan Gareng.

0 Komentar