Omzet Turun, Pengusaha Batik Trusmi Cirebon Desak Pengerjaan Jalan Raya Trusmi Dipercepat

job-fair
Perbaikan Jalan Raya di Kawasan Batik Trusmi masih belum tuntas. Foto: Cecep Nacepi/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID –Pengerjaan Jalan Raya Trusmi Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon di Kawasan Batik Trusmi telah berjalan hampir dua bulan.

Akibat pembangunan jalan dan drainase itu, para pengusaha batik di lokasi tersebut menjerit. Omzet mereka, turun drastis. Karena akses jalan menunju butik batik, ditutup oleh pengerjaan jalan tersebut.

Bahkan, sejumlah butik terpaksa menutup tokohnya, lantaran tak ada pengunjung sama sekali.

Baca Juga:Gandeng 20 Perusahaan, Pemkab Cirebon Siapkan 1.648 Lowongan Pekerjaan di Arena Job FairInilah Tutorial yang Tepat Pakai Campuran Minyak Zaitun dan Jus Lemon untuk Kulit Wajah Cerah Berseri, Simak Disini!

“Jalannya kan sedang perbaikan, jadi ditutup akses menuju kesini. Otomatis, pengunjung kami tidak bisa masuk sama sekali. Dampaknya, omzet kami turun drastis,” kata Pemilik Butik Batik Elfisah Eli Fatmawati, kemarin.

Lebih lanjut, dikatakan Eli, biasanya setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke tokonya. Tapi untuk sekarang ini, dalam waktu satu minggu kadang ada pengunjung dan kadang pula tak ada.

Menurutnya, pengunjung biasa berasal dari luar kota. Mereka datang ke Trusmi hanya lewat jalan lampuh merah. Sehingga, saat akses jalan tersebut ditutup karena perbaikan maka tidak ada pengunjung yang mau datang ke tokonya.

“Mereka tidak mau jalan kaki karena jauh. Jadi mereka cari batik di toko pinggir jalan raya, tidak ke kami,” tandasnya.

Untuk bertahan dari kondisi itu, Eli pun membuat inovasi dengan mengikuti berbagai pameran batik dan juga menjual batik via online. Cara tersebut dinilai efektif untuk membuat tokonya bertahan.

Eli berharap, kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon agar segera mempercepat pengerjaan jalan tersebut agar toko para penjual bati kembali ramai seperti dulu.

“Saya minta perbagian jalan tidak lama-lama. Mohon dipercepat agar kita tidak terus merugi. Kita kalau digabungkan sama toko lain, kerugian bisa miliaran rupiah,” tandasnya.

0 Komentar