One Way di Jalur Ibu Kota Sumber

One Way di Jalur Ibu Kota Sumber
BAKAL ONE WAY: Kebijakan one way atau satu arah kan mulai diterapkan di Jl R Dewi Sartika dan Jl Pangeran Kejaksan. FOTO: ILMI YANFAUNNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

 
 
SUMBER – Volumen kendaraan di ruas jalan di wilayah Sumber cukup padat. Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon mulai melakukan sejumlah kajian. Salah satunya bakal menerapkan one way atau satu arah di Jl R Dewi Sartika dan Jl Pangeran Kejaksan. Uji cobanya diterapkan bulan depan, selama satu minggu.
Kabid Lalin Dishub Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah ST mengatakan, penerapan one way tersebut akan diujicobakan selama satu minggu. Ia menyebut, rencana uji coba one way sudah berdasarkan kajian forum lalu lintas yang melibatkan pihak kepolisian.
“Kajiannya sudah ada, tinggal uji coba saja. Untuk tahun ini Insya Allah uji coba di Ibu Kota Kabupaten Cirebon, di Sumber. Mungkin sekitar bulan depan kita coba,” ujar Hilman, kepada Radar, kemarin (19/10).
Menurutnya, uji coba one way akan ditingkatkan penerapannya, yakni setengah hari atau 12 jam. Sebab, sejauh ini one way baru diterapkan dalam hitungan jam, yakni dari pukul 06.00 sampai 09.00 dan pukul 15.00 sampai 18.00 WIB.
“Ini salah satu upaya agar penyebaran lalin lebih merata. Untuk kajiannya melibatkan konsultan yang memang sudah dirapatkan dalam forum lalin dan disepakati oleh forum lalin baik kepolisian maupun perhubungan,” terangnya.
Selain di kawasan komplek perkantoran Sumber, lanjut Hilman, manajemen rekayasa lalin one way juga akan diujicobakan di Jalan Tuparev pada 2021 mendatang. Namun, untuk rekayasa one way di Jalan Tuparev masih belum ada kesepakatan dari forum lalin. Mengingat, masih ada opsi lain rekayasa lalin, yakni dengan menutup simpang-simpang jalan yang meghambat arus lalin.
“Apakah nanti kita uji coba one way atau menutup simpang-simpang yang jadi hambatan lalin,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, dari survei Lalu-lintas Harian Rata-Rata (LHR) yang dilakukan Forum Lalin, titik kepadatan lalin yang paling tinggi terjadi di Jalan Tuparev. Di jalan tersebut, volume LHR-nya sudah mencapai 0,68 per kapasitas.
“Nah, kalau LHR sudah sampai 1, itu sudah satu berbanding satu. Jadi pergerakan kendaraan itu sudah luar biasa. Untuk menurunkan volume capasity ratio-nya, banyak hal yang bisa kita lakukan,” paparnya.

0 Komentar