Panas, PDIP Sebut SBY Banyak Rapat

Panas, PDIP Sebut SBY Banyak Rapat
0 Komentar

Sementara di tingkat nasional Presiden Jokowi memberikan direction untuk menggerakan seluruh elemen negara untuk membantu, termasuk kebijakan relokasi anggaran. Sementara Megawati menggerakan seluruh elemen kepartaian.
“Tiga pilar partai bergerak untuk mengambil langkah terobosan terkait kebijakan anggaran, kemudian langkah terobosan menanam tanaman yang bisa dimakan, mengembangkan desa-desa sebagai pusat pariwisata, desa sebagai pusat pergerakan. Ini merupakan suatu perpaduan yang sangat sempurna,” pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani melihat perbandingan itu justru terbalik. “Pernyataan Hasto tentang cara pengambilan keputusan presiden terdahulu sebelum Jokowi yang katanya kebanyakan rapat tapi tidak mengambil keputusan tentunya salah sasaran jika ditujukan ke Presiden RI ke-6 Pak SBY,” kata Kamhar dalam keterangan resmi, Jumat (22/10).
Kamhar merujuk pada testimoni Jusuf Kalla (JK), mantan wakil presiden masa SBY dan pernah juga menjadi wapres Jokowi. Menurut Kamhar, JK menilai kerja pemerintah di zaman SBY lebih ringkas, lebih terarah, dan lebih cepat dalam mengambil keputusan.
Sebaliknya di zaman Jokowi, semua soal dari yang besar sampai yang kecil dirapatkan bersama. “Wajar saja jika kepemimpinan Pak SBY lebih efektif dan lebih cepat dalam pengambilan keputusan,” ujarnya
Menurutnya, rekam jejak SBY sangat memadai dan mendukung untuk itu. Sejak remaja, SBY sudah terbiasa dan terlatih menjadi pemimpin, termasuk saat menjadi Taruna di Akmil Magelang. Saat bertugas di militer pun, tuturnya, SBY memiliki pengalaman kepemimpinan yang komplit. Mulai dari operasi militer, memimpin teritorial sebagai Danrem sampai Pangdam.
Bahkan berpengalaman memimpin tentara-tentara dari berbagai negara pada misi perdamaian PBB di Bosnia-Herzegovina. Tak hanya itu, SBY juga memiliki latar belakang pendidikan yang paripurna, yakni Master of Art dari Management Webster University AS dan Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari IPB.
“Jadi dalam hal kepemimpinan, kemampuan pengambilan keputusan, kecepatan dan kualitas keputusan, Pak SBY di atas rata-rata dan ini telah dibuktikan dengan 10 tahun kepemimpinannya telah menghantarkan Indonesia pada banyak capaian dan kemajuan,” tuturnya.
Kamhar menegaskan, kalau yang dimaksudkan Hasto adalah SBY, bukan hanya salah alamat. Ia menyebut Hasto sebelum pemerintahan Jokowi hanya hidup di alam mimpi yang tak mengenal realita. “Karenanya mengutip dan memodifikasi yang lagi viral dan kekinian di media sosial “Hei Hasto, Bangun, ko tidor terlalu miring, bangun. Nanti ko pe otak juga ikutan miring,” tandasnya. (rh/fin/net/rc)

Laman:

1 2
0 Komentar