Panen Kacang Tanah di Lahan Kritis

Panen Kacang Tanah di Lahan Kritis
Bupati H Acep Purnama SH MH melakukan panen raya tanaman pangan jenis kacang tanah di lahan kritis kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK). Foto: Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN – Bupati H Acep Purnama SH MH melakukan panen raya tanaman pangan jenis kacang tanah di lahan kritis kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK). Acep tak sendiri, panen raya dilakukan bersama kelompok tani Karya Mekar Desa Padabeunghar Kecamatan Pasawahan Kuningan. Panen kacang tanah ini sebagai langkah penanganan lahan kritis di kawasan Kebun Raya Kuningan. Sekalipun diterpa badai Covid-19, namun masih banyak warga yang beranjak ke lahan pertanian untuk bercocok tanam.
Kepala Desa Padabeunghar Ruhiyat mengakui, meski banyak wa
rga desanya terdampak Covid-19, namun masih saja ada yang berangkat ke kebun di kawasan Kebun Raya Kuningan. “Jadi warga yang bermukim di sekitar kawasan KRK, meski terdampak Covid-19 tapi sebagian masyarakatnya masih rajin bercocok tanam. Sebab di daerah ini masih cukup aman, termasuk zona biru,” terangnya.
Menurutnya, penataan lahan kritis di kawasan Kebun Raya Kuningan ini sebetulnya telah berjalan selama dua tahun. Program penataan lahan kritis berbasis masyarakat difasilitasi oleh Kemendagri yakni zona tematik buah lokal. “Masyarakat menyesuaikan bentuk kontur tanah di sekitar dengan tanaman yang bisa dipanen tahunan seperti ubi kayu, ubi jalar dan kacang-kacangan. Sembari menunggu buah-buahan lokal untuk dipanen, kebetulan hari ini kita panen kacang tanah,” sebut Ruhiyat.
Bahkan adanya kunjungan Bupati Acep, dirinya bersama warganya menyampaikan aspirasi mengenai persoalan di desa. Namun tak lupa, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah karena telah memberdayakan kelompok tani untuk bisa berococok tanam di sekitar Kebun Raya Kuningan.
Bupati H Acep Purnama memberikan dukungan atas hasil kebun yang cukup baik dari olahan lahan para petani. Sehingga penduduk desa memiliki potensi tersendiri, khususnya dari sektor pertanian. “Meskipun harus tetap bekerja di kebun, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Kalau kita lihat, kawasan Kebun Raya Kuningan ini terdapat lahan yang bisa diolah dan diupayakan meskipun terdiri dari bebatuan,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Acep, didorong dengan gagasan terkait program penataan lahan kritis berbasis masyarakat. Sehingga lahan yang ada dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam. “Kita berkomitmen untuk melestarikan kawasan ini, sehingga menjadi daya tarik bagi Kuningan khususnya Desa Padabeunghar. Ini juga terlihat unik, di lahan kritis bebatuan namun bisa ditanami kacang tanah, semoga bisa menjadi destinasi wisata unggulan untuk mendukung program Desa Pinunjul,” imbuh dia. (ags)

0 Komentar