Pascabanjir Lakukan Penanganan Jangka Pendek

Jl-cipto-mangunkusumo-kota-cirebon-banjir
Genangan di Jl Cipto Mangunkusumo pasca diguyur hujan deras, Rabu (4/3). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

HUJAN deras yang mengguyur Kota Cirebon pada Rabu (4/3) lalu menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam banjir. Ketinggian muka air bervariasi dari 20-60 centimeter. Mengingat permasalahan yang pelik pada sistem drainase, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) sementara ini baru bisa melakukan penanganan jangka pendek.

Dari informasi yang dihimpun Radar Cirebon, banjir dua hari yang lalu terjadi di sebagian besar
kawasan perkotaan seperti, Jl Cipto Mangunkusumo, Jl Pancuran, Jl Sasana Budaya,
Jl Sutomo, Jl Nyi Mas Gandasari, Jl Sudarsono, Jl Sutomo, Jl Pasuketan, Jl
Merdeka, Jalan Gudang, Jalan Garuda serta Jalan Ampera. 

Kepala Bidang Bina Marga DPUPR, Wadi SE mengaku telah menurunkan tim untuk melakukan analisa dan pemeliharaan. Petugas pemeliharaan drainase dan UPTD  Pengolahan Limbah air dikerahkan untuk melakukan perbaikan inlet dan drainase.

Baca Juga:5 Jam Jalur Cigugur-Cirebon LumpuhDrainase Jalan Cipto Kota Cirebon Perlu Ditata Ulang, Ada Andil Kesalahan Teknis

“Ini upaya jangka pendek yang kita lakukan untuk mencegah terjadinya banjir kembali,” ujar Wadi, kepada Radar Cirebon, Kamis (5/3).

Dia menjelaskan, kurang berfungsi optimalnya sistem drainase
adalah salah satu faktor yang menyebabkan banjir. Contohnya di Jalan Cipto Mangunkusumo
dan sekitarnya. Genangan timbul karena sistem drainase yang berada di
sekitarnya tidak dapat menampung intensitas air hujan yang tinggi.

“Inlet sama drainase yang sudah terjadi sedimentasi dan
pendangkalan diberesin. Dibuka. Supaya air bisa lancar mengalir. Tapi ini
sifatnya hanya pemeliharaan saja,” kata Wadi.

Pasalnya pemeliharaan yang dilakukan juga sedikit terkendala
karena minimnya anggaran yang tersedia. Untuk tahun anggaran 2020, pemeliharaan
drainase hanya dianggarkan sekitar hanya Rp125 juta pertahun (sebelumnya
ditulis Rp150 juta).

Padahal menurut Wadi, idealnya anggaran untuk pemeliharaan
rutin seluruh drainase yang ada di Kota Cirebon dalam satu tahun minimal Rp2
miliar. “Ya karena banyak drainase yang umurnya sudah tua. Dibangun sejak zaman
Belanda,” tukasnya.

Kepala Bidang SDA, Agung Kemal Hasan menambahkan, pihaknya mengerahkan sepuluh petugas dan satu unit dump truck. Selain itu diturunkan juga truk Jetting Cap Combi guna menyemprotkan air bertekanan tinggi ke dalam saluran drainase.

0 Komentar