Pemerintah Cuma Omdo

Pemerintah Cuma Omdo
KOMITMEN: Anggota DPRD Kabupaten Cirebon R Cakra Suseno SH komitmen akan mengawal semua aspirasi konstituennya.
0 Komentar

Senada disampaikan Siti Aminah, warga Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, yang ikut antre di Drajat, Kesambi. Siti Aminah juga mengaku jauh-jauh datang untuk mengantre dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB dan belum mendapatkan migor curah. Ia juga mengaku membeli migor itu untuk dijualkan kembali ke rakyat kecil.
“Buat rakyat kecil. Buat yang jualan gorengan, ketoprak, nasi goreng. Kadang saya jualin di warung. Saya beli Rp15.500, saya jual Rp16.000. Saya untung Rp500-1.000. Jangan terlalu besar, kasihan rakyat kecil,” terang Siti Aminah.
Lebih lanjut dikatakan Siti Aminah, saat membeli dijatah 2 jeriken atau sebanyak 50 kilogram. Untuk mensiasati, ia pun membawa 4 orang. Sehingga yang didapatkan tetap lebih banyak. “Saya bawa 4 orang. Masing-masing bawa dua jeriken,” tuturnya.
Sementara itu, pemilik CV Maju Jaya Kekal Abadi, Feri Harianto, mengungkapkan, saat ini kondisi distribusi minyak goreng curah dapat dikatakan tidak lancar. Pasalnya, dari biasa tanpa HET bisa mendapatkan 7-8 tanki per harinya. Namun, saat ini hanya mendapatkan jatah 1-2 tanki.
“Menyusut (jatah kiriman migor, red). Bagaimana saya mau mengirim kalau di lokal saja sudah habis. Hampir 19 ton habis dalam waktu sehari. Padahal saya sudah batasi (batasi jatah pembelian, red),” ungkapnya kepada Radar Cirebon.
Menurutnya, distributor di Kota Cirebon juga mencapai 10-12 perusahaan migor curah. Per distributor dapat alokasi 1-2 tanki. Untuk itu, ia mempertanyakan mengapa stok minyak goreng curah langka.
“Kalau menjual sesuai HET, harusnya merata, tidak mengumpul seperti ini. Berarti di situ ada pertanyaan besar. Mengapa perusahaan lain tidak mendistribusikan. Banyaknya di sini. Ada asumsi, toko lain jual drum-druman. Kita tidak tahu. Kalau semua perusahaan kompak distribusi, saya rasa aman,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar SH SIK MH beserta jajaran turut memantau penjualan migor di wilayah Drajat itu. Pada kesempatan itu Fahri menjelaskan bahwa dirinya melakukan cek dan didapati bahwa CV tersebut sudah menjual dengan harga Rp15.500 per kilogram.
“Kami dapati sudah menjual dengan HET yang ditentukan dan menginformasikan kepada masyarakat melalui spanduk yang dipasang. Selama kegiatan juga berjalan kondusif dan aman lancer,” katanya.

0 Komentar