Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi menyampaikan pihaknya ingin mengundang kembali para pelaku usaha minyak goreng curah yang ada di Kota Cirebon. Hal itu khususnya terkait penerapan HET yang berasal dari kebijakan pemerintah pusat. “Karena janji dari pemerintah pusat untuk harga minyak curah dilakukan menggunakan mekanisme HET. Ternyata di lapangan HET-nya bermacam macam,” ungkapnya.
Menurut sekda, dari pihak distributor hingga masyarakat bisa mencapai nilai yang tinggi. Sehingga, minyak goreng curah harganya bisa menyamai harga minyak goreng kemasan. “Dari distributor, ke agen, ke pedagang dan pedagang ke masyarakat berbeda. Kita ingin lakukan konsolidasi supaya operator yang ditugaskan Kemendag seperti PPI dan RNI bisa melakukan intervensi ke pasar,” terangnya.
Terkait harga, ketua TPID Kota Cirebon itu juga mengatakan PT PPI dan RNI siap mengirimkan minyak goreng curah langsung dari pelabuhan kepada pasar-pasar yang ada di Kota Cirebon dengan harga yang terjangkau.
“Mereka ingin jual di agen itu Rp13.000 per liter dan dari agen ke masyarakat itu bisa Rp14.000 per liter dan sesuai dengan HET. Dari PPI dan RNI langsung ke pasar. Bisa dan berjalan seperti itu,” kata Agus. (jrl)
Pemerintah Cuma Omdo
