SUMBER – Pandemi Covid-19, layanan perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon tetap berjalan seperti biasa. Namun demikian, tingkat kunjungan dibatasi, sesuai dengan protokol kesehatan secara ketat. Pembatasan ini berdampak pada jumlah pengunjung perpustakaan yang sebelumnya mencapai 200 orang per hari, saat ini maksimal hanya 25 orang per hari.
Kepada Radar Cirebon, Kepala Seksi Layanan Perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon, Harcan SSos menyampaikan, kunjungan perpustakaan saat ini masih bersifat buka-tutup.
“Kunjungan perpustakaan di era pandemi ini memang mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan tingkat kunjungan yang kami batasi dan perketat dengan protokol kesehatan. Sifatnya juga masih buka-tutup. Kalau Kabupaten Cirebon zona merah, kami tutup,” ungkap Harcan saat dijumpai Radar Cirebon, Kamis (3/12).
Menurutnya, meski jumlah kunjungan dibatasi, namun pihaknya tetap melayani masyarakat dan pembaca jika ingin mencari sumber referensi buku. “Kami tetap melayani jika ada masyarakat yang urgent mencari referensi untuk tugas akhir sekolah atau skripsi. Nanti akan ada petugas yang mendampingi dan membantu untuk mencarikan sumber referensi buku yang dicari tersebut,” katanya.
Untuk protokol kesehatan, disampaikannya bahwa setiap pengunjung dan petugas wajib untuk mentaati ketika berada di lingkungan perpustakaan. Tidak hanya itu, pihaknya juga hanya memperbolehkan kuota ruangan diisi sepertiga dari biasanya.
“Di sini ada 50 ribu eksemplar koleksi buku, dari jenis pengetahuan umum, ilmu penerapan, dan lain-lain. Perpustakaan tetaplah perpustakaan yang menjadi wadah atau lembaga yang senantiasa menerangi masyarakat dengan ilmu pengetahuan. Semoga pandemi ini segera berakhir,” harapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon, Al Munnawarah mengaku terbantu dengan keberadaan perpustakaan daerah di Kabupaten Cirebon. “Meski pandemi Covid-19, alhamdulillah bisa membantu tugas akhir kuliah. Petugas pun sangat ramah untuk mencarikan sumber buku referensi,” jelasnya. (via)