Penyebab Kematian Buruh Asal Indramayu di Taiwan Misterius

tki-indramayu-meninggal-misterius-di-taiwan
Pelayat mendoakan TKI Indramayu yang meninggal di Taiwan, ARH (28) untuk dimakamkan di TPU Jatilawang, Desa Pawidean, Kecamatan Jatibarang, kemarin. Foto:  ANANG SYAHRONI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

Suasana malam yang biasanya riang, berubah menjadi riuh. Itu setelah jenazah Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Desa Pawidean, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, ARH (28) tiba di rumah duka, Sabtu (22/8) malam. Almarhum diketahui tewas di dalam kamar mess lantai dua di Taichung City, Taiwan.

ANANG SYAHRONI, Indramayu
JENAZAH ARH (28) tiba di rumah duka disambut isak tangis keluarga. Orang tua almarhum tidak kuasa menahan rasa sedih saat melihat peti jenazah sang anak diangkut dari ambulan Nopol B 1986 TI.
Data yang dihimpun Radar, diketahui alm ARH (28) yang bekerja baru satu tahun di pabrik gear, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tertelungkup di dalam kamar mess lantai dua, pada tanggal 12 Agustus 2020 pukul 07.14 waktu setempat. Lokasinya bertempat di Residence No 99 Yonghui Rd Dahe Vil Xitun Dist Taichung City Taiwan.
Kematian korban yang mendadak ini, mengundang kesedihan mendalam bagi keluarganya, terutama kakaknya S Arif (39). Kabar meninggalnya ARH (28), kata sang kakak, menjadi pukulan pihak keluarga terutama orang tua. Karena sama sekali tidak menyangka meninggal di negara tempatnya bekerja, tanpa menderita sakit sebelumnya.
Selain ARH, adik almarhum juga bekerja di negara yang sama, namun beda tempat. Arif menceritakan, sang adik sempat berkomunikasi lewat sambungan seluler dengan almarhum.
Dalam komunikasi tersebut, tidak ada percakapan keluhan almarhum sedang menderita sakit. Sehingga belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya. Meskipun tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
Shock saat pihak sponsor memberitahu kepada kami, seakan tidak percaya, meninggal. Apalagi tujuannya berangkat ke Taiwan, untuk membelikan mobil truk untuk menunjang kegiatan bapaknya. Untuk angkut bahan material,” terangnya kepada awak media.
Hingga saat ini, kata Arif, pihaknya masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan kepolisian setempat pada tanggal 18 Agustus 2020 lalu. Hasilnya, akan keluar beberapa bulan ke depan.
“Katanya sih keluar hasil otopsi 3 bulan. Kami pihak keluarga masih menunggu hasilnya. Kepastian meninggalnya kenapa?” ujarnya.
Berdasarkan surat keterangan kematian dari rumah sakit Sanghai Zheng-Taipei City, setelah ARH meninggal pada tanggal 12 Agustus 2020 lalu. Kemudian, pada 22 Agustus 2020 jenazah korban diterbangkan melalui Bandara Taoyuan Airport Taiwan menggunakan pesawat CI-761, dan tiba di Indonesia pada Sabtu (22/8) sekitar pukul 13:30 WIB. Kemudian tiba di rumah duka sekitar pukul 18:15 menggunakan ambulan Nopol B 1986 TI.

0 Komentar