Perlu Gugus Tugas Covid-19 Bersama Ciayumajakuning

ika-maharani-relawan-corona
Ika Maharani saat konferensi pers di Graha BNPB.
0 Komentar

Bansos juga lebih mudah, karena bisa menggunakan dana desa. “Dengan tes ini, kita bisa menyimpulkan aman atau tidak sebuah daerah dari Covid-19,” tandasnya.
Bahkan, bila memungkinkan intervensi komunitas. Sehingga konsorsium yang dimaksud, di dalamnya juga ada sumber daya manusia. Paling tidak laboratorium kesehatan daerah (labkesda) dari masing-masing wilayah III Cirebon juga mengirimkan tenaganya ke FK-UGJ. “Penemuan kasus cepat, penanganan cepat, sehingga turun lebih cepat,” tandasnya.
Dengan adanya tes secara masif ini, memang ada konsekuensi yakni, angka kasus positif besar kemungkinan naik. Tetapi, tidak ada lagi ODP, dan PDP. Dalam penanganan covid-19, hanya akan ada dua klaster yakni, kasus positif atau negatif.
Bagaimana kesiapan FK-UGJ melakukan tes masif? Sejauh ini, kapasitas laboratorium memang belum dimaksimalkan sehubungan sampel yang diterima juga belum banyak. Namum hingga kemarin, FK UGJ telah menerima sedikitnya 75 sampel. Kemudian ada tambahan 23 sampel, sehingga Kamis (14/5) total ada 98 sampel yang diperiksa.
Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKm MKes mengatakan pihaknya selalu terbuka untuk kerjasama lintas daerah untuk penanganan Covid-19. Bahkan, menurutnya, kerja sama sudah berjalan dan wilayah-wilayah  perbatassan sempat bertemu untuk membahas masalah Covid-19 sebelum pemberlakukan PSBB beberapa waktu yang lalu.
Terkait pelaksanaan swab test di Kabupaten Cirebon, alat-alat yang digunakan sendiri adalah milik dari FK UGJ, Pemkab Cirebon hanya menyediakan reagen sebagai salah satu komponen untuk melakukan swabtest. “Tentu kalau mau ada yang mau melakukan pengujian di FK UGJ, bisa langsung berkoordinasi dengan FK UGJ. Ini karena alat yang digunakan merupakan milik FJ UGJ, Kabupaten Cirebon hanya punya reagennya saja, ini yang kita beli untuk 1000 sampel,” imbuhnya.
Alat yang rencanannya dibeli Pemkab Cirebon sendiri saat ini masih dalam pemesanan dan belum datang. Ditambahkan Eni, dia terbuka dan siap serta sudah melakukan komunikasi dengan banyak pihak selama pelaksanaan penanggulangan Covid-19. “Kan ada juga warga kita yang dirawat di luar daerah, tentu kita koordinasi,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti MM mengatakan swab test masal perlu dilakukan di Kuningan. Koordinasi antardaerah juga penting. “Sebenarnya kita sudah membentuk group WA team Covid-19 Wilayah 3 Cirebon. Isinya tentang info seputar Wilayah 3 Cirebon. Untuk tes masal PCR bisa saja kita bentuk. Utamanya Kuningan yang saat ini sangat membutuhkn hasil swab yang cepat demi penanganan yang baik terhadap pasien-pasien dengan konfirmasi positif,” kata Susi Lusiyanti MM kepada Radar Kuningan, Rabu (13/5).

0 Komentar