Perlu Kajian Trans Jabar di Ciayumajakuning

foto 2 adv dadang sinsos
SERAHKAN BANTUAN: Kadinsos Kabupaten Cirebon secara simbolis menyerahkan bantuan untuk warga miskin di Desa Kalikoa, Kecamatan Kedawung, kemarin. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait rencana pengelolaan 10 unit Bus Rapid Transit (BRT) hibah dari Kementerian Perhubungan. Rencananya, sarana transportasi itu akan dikembangkan untuk lingkup wilayah Ciayumajakuning.
Beberapa hari yang lalu Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati sudah bertemu dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jabar. Dari pertemuan itu, sekda akan membuat kajian. Kemudian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon juga sudah rapat dengan UPT LLAJ Wilayah IV, yang juga dihadiri anggota DPRD provinsi.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Pembangunan (PDP), BUMD yang pada rencana awal diinteruksikan untuk mengelola BRT. “Mungkin nanti ada pertemuan, regulasi dulu kita susun seperti apa, karena akan melibatkan daerah tetangga,” ujar Eti, kepada Radar Cirebon, Jumat (10/7).
Dijelaskan dia, setelah berkomunikasi dengan Pemprov Jabar, ia melihat potensi yang besar bila BRT dioperasikan dengan konsep Trans Jabar. Nantinya, 10 unit BRT akan menghubungkan beberapa daerah dengan Kota Cirebon sebagai titik tumpunya.
Respons dari Pemprov Jabar juga sangat baik. Bahkan siap membantu mengajukan penambahan armada bila dirasa 10 unit masih kurang untuk melayani masyarakat di wilayah Ciayumajakuning.
“Dari Pemprov, silahkan siapkan kajiannya. Saya lihat ini peluangnya besar. Nanti masuk di Ciayumajakuning. Kalau kurang akan ada tambahan, nanti kajiannya seperti apa. Kita juga akan sampaikan ke daerah sekitar,” jelas Eti.
Meskipun belum bisa dipastikan kapan operasional dimulai karena masih menunggu keputusan anggaran, Eti menginginkan sesegera mungkin konsep dimatangkan. Sehingga meskipun masuk di anggaran tahun depan, setidaknya ada konsep yang jelas mengenai rencana kapan dan seperti apa BRT akan dioperasikan nanti.
“Target sesegera mungkin, untuk kajian, Minggu besok kumpul. Kalau pak wali setuju, selanjutnya bisa mulai. Bisa bulan Juli dimulai. Kajian ini dari Jabar, karena kajian dari kita sudah dilakukan, rencananya Trans Jabar nanti sampai juga ke Majalengka,” tuturnya. (abd)

0 Komentar