PNBT Dongkrak Daya Beli di Tengah Perlambatan Ekonomi

PNBT Dongkrak Daya Beli di Tengah Perlambatan Ekonomi
ILUSTRASI Bantuan pangan non tunai
0 Komentar

CIREBON
Pemerintah melalui Kementerian Sosial telah menaikkan besaran program sosial
non tunai (PBNT) untuk sembako murah menjadi Rp200 ribu per keluarga penerima
manfaat (KPM), dari sebelumnya Rp150 ribu.

Kenaikan besaran nilai bantuan sosial non tunai ini diharapkan
dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tengah kemungkinan terjadinya
pelambatan ekonomi.

Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DSP3A) Kota Cirebon, Aria Dipahandi menuturkan, naiknya
nilai PBNT maka item sembako yang diberikan juga bertambah.

Baca Juga:Memperkenalkan Wisata dan Hotel di Jogjakarta, Malio Hotel Group Gelar Travel GatheringTelkomsel Hadirkan Layanan Komunikasi di Pulau Sebaru Kecil

Dari yang sebelumnya hanya untuk sumber karbohidrat seperti
beras, jagung  dan sagu juga dari sumber
protein, yakni telur, daging dan tempe tahu. Maka kini juga akan mencakup
sumber vitamin dan mineral seperti sayur dan buah buahan.

“Dari nilai Rp200 ribu itu akan disesuaikan dengan harganya.
Tapi harus mencakup ketiga jenis tersebut,” ujar Aria, kepada Radar Cirebon, Senin (2/3).

Penambahan nilai PBNT tersebut akan mulai berlaku pada
periode Maret hingga Agustus. Di Kota Cirebon sendiri jelas Aria terdapat
sedikitnya 16 ribu KK yang tercatat sebagai KPM PBNT. Selain PBNT, Kemensos
juga mempunyai program sosial lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH)
dan Pemberian Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan  (PBIJK).

Beberapa program tersebut dirasakan cukup berhasil, meskipun
harus ada pembenahan pembenahan. Utamanya soal data supaya penerima manfaat
benar benar tepat sasaran. “Mudah mudahan dengan program ini ibarat menjadi
kail untuk menangkap ikan. Untuk mengentaskan mereka supaya bisa lebih mandiri
dan sejahtera,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan verifikasi dan
validasi (verval) data untuk penerima PKH, PBNT dan PBIJK. Dari data yang sudah
ada, akan dilakukan verifikasi melalui sistem aplikasi Pandu Sobat (Pemantauan
Digital mengenai Program Sosial secara akurat).

Diharapkan dengan adanya verval, program program sosial
disalurkan kepada masyarakat dengan tepat sasaran. (awr)

0 Komentar